SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, SURABAYA — Panen raya jagung petani di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) diprediksi berlangsung Februari, Maret, dan April 2019. Perum Bulog Divisi Regional Jatim menyatakan siap menyerap jagung petani saat panen.

Kepala Bulog Jatim, Muhammad Hasyim, mengatakan pihaknya masih menunggu penentuan harga beli jagung di tingkat petani dari pemerintah. Namun, untuk saat ini harga jagung pipilan kering yang sedang dicari oleh Bulog yakni di angka Rp3.100/kg.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dari pantauan Bulog, harga jagung di pasaran sekarang masih sekitar Rp5.000/kg. Nah kalau harganya sudah Rp3.000 an/kg akan kita beli,” katanya saat ditemui seusai rapat TPID Jatim, Rabu (23/1/2019).

Muhammad Hasyim mengatakan Jatim masih kesulitan untuk mendapatkan jagung dengan harga dan kualitas yang tepat. Hal tersebut, katanya dipicu oleh tingginya tingkat konsumsi jagung di Jatim.

“Di Jatim kan banyak pabrik feedmill atau pakan ternak jadi konsumsinya juga banyak,” katanya.

Namun begitu, lanjut Hasyim, dengan adanya musim panen jagung pada Februari hingga April berbarengan dengan panen padi tersebut, produksi jagung di Jatim bisa meningkat sehingga harganya bisa sedikit turun dari harga saat ini, dan Bulog bisa menjual ke pasar dengan harga Rp4.000/kg.

“Penugasan pemerintah itu dibarengan harga dan kualitas. Misalnya harga Rp3.100/kg dengan kadar air 15%, itu yang pasti akan kita beli,” katanya.

Dia menambahkan, daerah di Jatim yang berpotensi memproduksi jagung saat ini adalah Tuban, Lamongan dan Probolinggo.

Pada akhir tahun lalu, Bulog mengimpor jagung secara bertahap, terakhir sekitar 60.000 ton dan telah terjual habis. Pada awal tahun ini akan masuk jagung sebanyak 26.000 ton. “Sekarang ini sedang ada pembongkaran 26.000 ton, tapi itu pun peternak yang pre order (PO) ke Bulog sudah banyak,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menugaskan Bulog untuk menyerap jagung petani pada panen puncak Februari-April 2019. Penugasan tersebut sebagai antisipasi rendahnya harga jagung di tingkat petani, sekaligus sebagai persiapan stok jagung pada Oktober saat kebutuhan jagung mendesak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya