SOLOPOS.COM - Pemeriksaan kualitas beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Bulog Jatim menyasar beras premium demi memenuhi 850.000 ton target penyerapan gabah tahun 2015 ini

Madiunpos.com, SURABAYA – Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur mengoptimalkan penyerapan beras premium untuk memenuhi kuota target penyerapan gabah beras petani yang mencapai 850.000 ton pada tahun 2015 ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bulog Divre Jatim Witono mengatakan dalam upaya mencapai target tersebut, Bulog menggandeng TNI terutama untuk melobi para petani dan pengusaha beras agar menjual gabahnya kepada Bulog dengan harga di atas harga patokan petani (HPP) sesuai dengan kualitas beras, yakni di atas Rp9.000/Kg.

“Melihat pertimbangan harga beras yang terus naik, tapi harus ada penguatan stok, maka Bulog akan membeli beras premium atau komersial karena untuk saat ini petani yang menjual beras dengan HPP Rp7.300/kg sudah menurun,” jelasnya kepada wartawan di Kantor Bulog Divre Jatim, Jumat (28/8/2015).

Dia mengakui bahwa target penyerapan gabah beras petani dalam dua tahun ini turun dibandingkan 2013 yang mencapai 1,1 juta ton. Pada 2014 dan tahun ini penyerapan dipatok sama yakni 850.000 ton.

“Dengan adanya kerja sama berbabagai pihak seperi Dinas Pertanian dan TNI ini ada peningkatan. Petani mau menjual berasnya kepada Bulog, yang sebelumnya rata-rata 3.000 ton/hari, sekarang mulai 5.000 ton/hari,” jelasnya.

Adapun hingga 27 Agustus 2015, penyerapan gabah petani sudah mencapai 69,81% atau 593.456 ton gabah setara beras. Sebanyak 464.258 ton merupakan gabah beras medium atau yang biasanya digunakan untuk raskin, dan sebanyak 129.198 ton merupakan beras komersial atau premium.

“Walau begitu, penyerapan tahun ini dengan periode yang sama lebih tinggi 3% dari tahun lalu,” imbuh Witono.

Gandeng TNI
Dia menambahkan selain menggandeng TNI, Bulog juga mulai gencar melakukan pendekatan kepada petani dan pengusaha beras agar mau menjual berasnya kepada negara. “Setiap ada sawah yang sedang menguning, kami bersama Kodim, Koramil dan Babinsa mendekati pemilinya, agar mereka mau menjualnya kepada kami,” ujar Witono.

Sementara itu, dalam program upaya khusus (Upsus) yang berlangsung sejak 15 Juni hingga 31 September mendatang ini, Bulog Jatim mendapatkan jatah target penyerapan gabah beras petani hingga 500.000 ton (termasuk dalam target tahunan). Hingga saat ini, penyerapan sudah mencapai 245.601 ton beras.

“Walau waktunya tinggal sedikit sampai September nanti, kami optimistis bisa tercapai, apalagi dibantu dengan TNI ini, peningkatannya cukup signifikan dengan menyasar hampir seluruh wilayah di Jatim yang merupakan sentra beras,” ujar Witono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya