WONOGIRI-Tidak seperti di wilayah lain, ijab kabul pada 12 Desember 2012 atau 12/12/2012 tidak diminati pasangan calon pengantin di wilayah Kabupaten Wonogiri. Dari data yang dihimpun solopos.com di dua kecamatan, tidak ada satu pun pasangan yang mendaftarkan diri untuk ijab qabul pada tanggal tersebut.
Seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Selogiri, H Noor Syahid, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2012). “Dari data kami, tidak ada pasangan calon pengantin yang mendaftar ijab qabul pada 12 Desember. Mungkin kepercayaan di sini [Kabupaten Wonogiri] masih kental dengan budaya Jawa yang tidak baik menikah saat bulan Sura,” katanya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia menambahkan pasangan calon pengantin yang mendaftarkan diri untuk ijab qabul, mulai ada pada 16 Desember. “Ada satu pasang calon pengantin yang mendaftarkan diri pada 16 dan 19 Desember. Sedangkan pada 22 Desember ada empat pasang dan pada 23 Desember ada lima pasang,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kasi Urusan Agama Islam (Urais), Hariyadi, mewakili Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Safrudin, juga menungkapkan hal serupa. “Saya sudah mengecek di KUA Wonogiri Kota, tidak ada satu pun pasangan yang menikah pada 12 Desember. Biasanya, masyarakat di desa masih percaya dengan penanggalan Jawa. Mereka menganggap menikah di bulan Sura, kurang baik,” ujar Hariyadi saat dihubungi Espos, Selasa.
Hal itu berbeda dengan tahun lalu yang bukan merupakan bulan Sura. Permohonan ijab qabul pada 11 November 2011 atau 11/11/2011 diminati banyak pasangan karena bulan Dzulkhijjah. Di KUA Wonogiri Kota ada 22 permohonan dan di KUA Selogiri mencapai sembilan permohonan.
Saat itu, 11 November bukan menjadi faktor utama diminati pasangan calon pengantin yang menikah pada tanggal cantik. Bulan itu juga termasuk puncak dimana dianggap sebagai hari baik karena pekan kedua dan ketiga pada bulan Dzulkhijah. Selain itu, pekan kedua di bulan Syawal dan Sapar juga dipercaya sebagai bulan baik untuk ijab kabul.