SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sekolah negeri berencana menambah jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dan simulasi hingga maksimal 50 persen dari total jumlah siswa pada Oktober. Langkah tersebut dilakukan apabila tidak ada klaster baru Covid-19 yang berasal dari sekolah.

Pelaksanaan PTM secara terbatas dan simulasi jenjang SMP telah berjalan selama sepekan. Secara umum, masing-masing sekolah telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Petugas mengukur suhu tubuh menggunakan thermo gun di pintu gerbang sekolah.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Sebelum masuk ruangan kelas, setiap siswa diminta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Saat di ruang kelas,mereka dilarang melepas masker saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Saat ini, jumlah siswa yang mengikuti PTM secara terbatas dan simulasi maksimal sekitar 30 persen dari total jumlah siswa.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Sukoharjo Jauh dari Target, Kekebalan Kelompok Masih Jauh

“Jika tak ada kasus Covid-19 yang muncul saat PTM di sekolah, kami berencana menambah jumlah siswa dan kelas pada Oktober. Kemungkinan 50 persen dari total jumlah siswa. Jumlah siswa di setiap kelas tak berubah maksimal 16 orang,” kata Kepala SMPN 1 Gatak, Suratman, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (18/9/2021).

Jumlah siswa yang mengikuti PTM secara terbatas di SMPN 1 Gatak sebanyak 280 siswa. Sementara total jumlah siswa sekitar 900 siswa. Bisa jadi, jumlah siswa tambahan yang mengikuti PTM terbatas sekitar 400 siswa.

Dalam melaksanakan PTM secara terbatas, setiap sekolah selalu berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo. Hal ini dilakukan untuk mencegah transmisi penularan virus di area sekolah. “Semoga tidak ada siswa maupun tenaga pengajar yang terpapar virus. Sehingga kegiatan belajar di sekolah bisa terus berjalan. Para siswa sangat antusias mengikuti PTM di sekolah karena sudah lebih dari 18 bukan tak bertemu teman sekolah,” papar dia.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi di Nguter Sukoharjo, Warga Bawa Pulang Doorprize

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, menyatakan pelaksanaan PTM secara terbatas dan simulasi di sekolah berlangsung dua pekan. Selanjutnya, pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo bakal mengevaluasi pelaksanaan PTM secara terbatas dan simulasi di sekolah pada akhir September.

Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo itu menunggu hasil evaluasi pembelajaran PTM di sekolah. “Kami juga mempertimbangkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo. Prinsipnya, sekolah harus memperketat protokol kesehatan secara ketat,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya