SOLOPOS.COM - Belasan wanita istri dokter membagikan telur kepada anak-anak di sepanjang Car Free Day Solo mulai dari Persimpangan Sriwedari hingga Gendengan, Minggu (3/7/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO–Belasan istri dokter di Solo membagikan 1.000 telur untuk anak-anak di car free day (CFD) Solo.

Sebanyak 1.000 telur dibagikan dalam rangka Bulan Bakti Ikatan Istri Dokter Indonesia, yang mengusung tema dukung program prioritas nasional cegah stunting.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terlihat para istri dokter mengenakan baju hijau tua dan celana putih. Mereka membawa keranjang berisi telur dan membagikannya kepada anak-anak di sepanjang area car free day mulai dari Simpang Sriwedari hingga simpang Gendengan.

Ketua IIDI Cabang Solo, Nining Himawati Reviono, mengatakan dalam Bulan Bakti Istri Dokter Indonesia 2022, selama satu bulan (Juli) memberikan sosialisasi kepada remaja dan calon pengantin.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selama satu bulan kami mensosialisasikan dan memberikan edukasi tentang stunting,” ucap dia saat diwawancarai Solopos.com di simpang sriwedari saat Car Free Day, Minggu (3/7/2022).

Nining menjelaskan tim IIDI selama satu bulan berbagi 1.000 telur. Selain itu, mereka akan memberikan sosialisasi kepada remaja, calon pengantin ke posyandu dan puskesmas.

Selain sosialisasi, Nining juga mengimbau kepada calon pengantin untuk mendownload aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil).

“Kami bergerak bersama melawan stunting, ada ayo remaja peduli dengan kesehatan reproduksi, calon pengantin download aplikasi elsimil,” kata dia.

Aplikasi Elsimil, kata Nining bertujuan menskrining kesehatan calon pengantin. Meliputi berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, cakupan anemia.

Nining mengatakan pemeriksaan kehamilan untuk ibu hamil dilakukan minimal enam kali selama masa kehamilan. Sedangkan untuk ibu menyusui, asi eksklusif diberikan sejak kelahiran bayi hingga usia dua tahun.

“Ibu hamil rajin memeriksakan kehamilannya minimal enam kali, kemudian ibu menyusui memberikan asi eksklusif enam bulan pertama dilanjut dengan dua tahun ditambahi dengan makanan pendamping ASI,” kata dia.

Nining mengatakan sebagai upaya pencegahan stunting, wajib memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai janin hingga bayi lahir sampai usia dua tahun.

“Dipantau tumbuh kembang anak selama dua tahun, ibu dan tenaga kesehatan mengamati 1.000 hari pertama kehidupan jadi mulai janin dalam kandungan sampai anak usia dua tahun,” ucap Ketua IIDI Cabang Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya