Tom Gembus adalah tetangga baru di lingkungan tempat tinggal Jon Koplo di Sukoharjo. Karena masih baru, mereka belum saling mengenal satu sama lain. Jon Koplo hanya tahu bahwa Tom Gembus adalah pengusaha kereta kelinci yang sering dinaiki anak-anak di lingkungan tempat tinggalnnya.
Suatu hari, saat kereta kelinci sedang tidak menarik penumpang alias istirahat di rumah, Jon Koplo yang saat itu sedang momong cucunya yang masih balita, iseng-iseng mengajak bermain kereta kelinci yang tidak berjalan itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Lagi asyik-asyiknya momomg, tiba-tiba datang seorang anak perempuan, sebut saja Gendhuk Nicole yang begitu lincah tangannya mengutak-utik kereta. Jon Koplo yang terkenal temperamental itu pun menegur dengan lantangnya, “Ndhuk, sepure aja mbok utheg-utheg, mengko rusak, sengeni sing duwe!”
Yang diajak omong ternyata cuek bebek. Bahkan semakin kuat ia ngogleg-ogleg kereta.
Akhirnya muncullah Tom Gembus, yang empunya kereta. Tanpa tedheng aling-aling Jon Koplo pun wadul kepada Tom Gembus atas kenakalan si bocah.
“Pak Gembus, niki lhe, wonten lare kok ndridhise ora umum. Ket wau gur ngutheg-utheg sepur, dikandhani mengko ndhak rusak malah ngeyel,” terang Jon Koplo dengan semangat.
Tapi Tom Gembus yang diwaduli cuma senyam-senyum bikin Jon Koplo semakin jengkel. Akhirnya Tom Gembus berkata, “Ngapunten kemawon Pak Jon, anak kula ragil niku larene pancen ngoten niku. Senajan wedok nanging hiperaktif…”
Setelah menyadari duduk perkaranya, Jon Koplo pun langsung menggendong cucunya dan pamit pulang. “Nuwun Sewu Pak Gembus, kula kesesa ajeng nuweni penakan sing ajeng babaran,” kata Jon Koplo dengan muka abang-ireng.
Ninik Noer Basuki, Cemani RT 007/RW 013, Cemani, Grogol, Sukoharjo 57191
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
