SOLOPOS.COM - Buku SLTA kelas XI yang disusupi ajaran radikalisme. (JIBI/Solopos/Antara)

Buku teroris mulai disemai di tingkat anak-anak pelajar. Buku pelajaran agama mereka bahkan telah disusupi materi ajakan untuk membunuh orang yang berbeda keyakinan. Subhanallah!

Madiunpos.com, JOMBANG – Kabar buruk datang di dunia pendidikan. Sebuah buku pelajaran agama kelas XI di Jombang ditemukan materi tentang ajaran kebencian. Di sana, siswa diajak untuk tak segan membunuh orang yang berlainan agama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buku pelajaran itu diketahui sudah beredar ke sekolah tingkat SMA dan sederajat yang ada di Jombang. Buku itu dibuat oleh tim MGMP Kabupaten Jombang. Materi buku yang mengajarkan radikalisme itu berada pada halaman 78. Di sana tertulis, para siswa diperbolehkan membunuh orang musyrik.

Jaringan pecinta Gus Dur (Gusdurian) Jawa Timur, mendesak agar Pemerintah Kabupaten Jombang, tegas menarik buku pelajaran yang didalamnya terdapat materi pelajaran yang mengajarkan tentang radikalisme.

Koordinator Jaringan Gusdurian Jatim Aan Anshori, mengaku prihatin ditemukannya materi pelajaran yang di dalamnya mengajarkan permusuhan. Isi dari materi pelajaran itu, mengajarkan boleh membunuh orang yang berbeda keyakinan.

“Sudah sejak lama kami mencurigai ajaran Islam radikal telah disemai melalui institusi pendidikan formal, dari tingkat dasar hingga atas di Jombang. Temuan buku ajar agama kelas XI itu jelas mengkonfirmasi hal tersebut,” katanya mengonfirmasi temuan buku yang di dalamnya mengajarkan radikalisme itu, Kamis (19/3/2015).

Ia mengaku sangsi dengan materi yang diajarkan dalam pelajaran tersebut. Buku itu adalah buku pendidikan agama Islam yang di dalamnya juga mengajarkan tentang agama dan budi pekerti, namun justru memuat materi pelajaran yang bertolak belakang dengan Islam yang luhur.

Pihaknya mempertanyakan budi pekerti seperti apa yang ingin dibangun oleh guru-guru agama di sekolah yang ada di Kabupaten Jombang, dengan materi pelajaran yang mengajari siswanya boleh membunuh orang yang berbeda keyakinan.

Ia mengatakan, ajaran bunuh-membunuh salah satunya sengaja dipraktikkan oleh Islamic States of Irak Syiria (ISIS). Ia beranggapan, dengan temuan itu, secara tidak langsung menjadikan anak didik di Kabupaten Jombang diajari sebagai kader yang pro pada ISIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya