SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL- Buku mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kurikulum 2013 yang diedarkan untuk siswa kelas VII MTSN baru-baru ini, menuai kontroversi. Lantaran berisi tulisan mengenai makam wali yang disebut berhala.

Penolakan terutama datang dari warga Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Bantul. Anggota DPRD DIY dari PKB yang juga merupakan tokoh NU Bantul Aslam Ridha mengungkapkan, sejak Senin (16/9/2014) dirinya banyak menerima laporan dan pesan broadcast dari warga NU yang mengeluhkan buku bertuliskan “berhala itu sekarang adalah kuburan para wali”. Tulisan itu dianggap tidak layak diajarkan ke peserta didik dan dianggap melecehkan umat Islam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebab warga NU selama ini menurutnya lekat dengan tradisi ziarah ke makam wali. Namun ia menegaskan, tradisi itu bukan merupakan bentuk penyembahan terhadap berhala.

“Itu tradisi, ada ajarannya dari ulama dan wali sejak dahulu, bukan menyembah berhala,” tegas Aslam yang merupakan anggota DPRD DIY dari daerah pemilihan (dapil) Bantul itu, Selasa (16/9/2014).

Tradisi ziarah ke makam wali tersebut menurutnya lebih pada mengenang pelaku sejarah, sebab wali adalah tokoh Islam yang sejarahnya layak diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya