SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Jogja Markistunya mengatakan, fungsi utama Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terkadang masih disepelekan oleh masyarakat.

Fungsi utama buku kesehatan ibu dan anak adalah untuk memantau perkembangan ibu hamil dan perkembangan anak sampai berusia lima tahun.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Markistunya mengungkapkan fungsi utama itu terkadang masih disepelekan sehingga mereka cenderung tidak melakukan pencatatan secara rutin mengenai kondisi kehamilan hingga perkembangan anak di buku tersebut.

“Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya buku KIA tersebut, maka perlu ditambah manfaat penggunaan buku sehingga masyarakat pun menyadari pentingnya buku tersebut,” katanya, Rabu (10/9/2014).

Setelah masyarakat menyadari pentingnya buku KIA tersebut, lanjut dia, diharapkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Jogja dapat ditekan.

Pada 2013, tercatat sebanyak sembilan kasus kematian ibu dan sepanjang 2014 tercatat satu kasus kematian ibu. “Kematian ibu tersebut lebih banyak disebabkan keterlambatan penanganan karena minimnya informasi mengenai kondisi kesehatan ibu selama hamil,” katanya.

Di dalam Peraturan Walikota Jogja yang diterbitkan pada 3 Juli dinyatakan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Jogja wajib menyediakan buku KIA.

Fasilitas kesehatan swasta yang tidak memberikan buku KIA atau tenaga kesehatan yang tidak memberikan edukasi mengenai pentingnya buku KIA bisa terancam sanksi berupa teguran hingga pencabutan izin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya