SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG—Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Temanggung meminta Kantor Kementerian Agama setempat menarik buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII madrasah tsanawiyah, karena ditemukan materi yang bisa menimbulkan salah pengertian terhadap paham ahlusunnah waljamaah.

“Setelah kami cermati buku tersebut terdapat pernyataan yang dapat menimbulkan pengetian keliru, yakni pada halaman enam bab I yang berjudul Kearifan Nabi Muhammad SAW Wujudkan Kedamaian,” kata Ketua PC GP Ansor Temanggung Yami Blumut di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (23/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, pada bagian tersebut antara lain memuat poin berhala dilakukan oleh agama selain Islam yaitu Hindu dan Buddha, kemudian poin dua berhala sekarang adalah kuburan para wali, dan istilah dukun berubah menjadi paranormal atau guru spiritual.

“Potensi terjadinya disintegrasi bangsa dapat muncul apabila buku itu terus diajarkan kepada siswa,” katanya seperti dikutip Antara.

Pada poin pertama, katanya, sangat kelihatan potensi untuk memecah umat. Kemudian terkait poin dua, GP Ansor yang memiliki tradisi berziarah kubur, terutama pada makam wali sebagai penyebar agama Islam khususnya di tanah Jawa dapat disalahkan karena dianggap kafir.

Ia meminta pihak Kementerian Agama, dalam hal ini Kantor Kemenag Temanggung agar segera melakukan tindakan preventif dengan mengecek ke lapangan, sejauh mana distribusi buku tersebut di wilayah Temanggung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya