SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)--Bank Bukopin mengembangkan cakupan kredit dengan menyasar kredit perumahan untuk pekerja. Bank ini menggaet PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) untuk menjadi salah satu bank penyalur pinjaman uang muka perumahan (PUMP).

Untuk tahun ini, PUMP di bawah penanganan Jamsostek Area Solo, yang meliputi Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen mendapatkan kuota Rp 1,4 miliar. Kepala Divisi Penjualan Mikro Bank Bukopin, Deddy Methaputranto, mengakui Bank Bukopin baru tahun ini menyasar khusus kalangan pekerja swasta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk tahun pertama, Bukopin berani mematok target tinggi, dengan capaian 50.000 unit rumah bagi pekerja se-Indonesia selama 2011. “Kita menggabungkan pinjaman uang muka dari Jamsostek dengan kredit perumahan dengan jangka waktu 15 tahun dari Kemenpera melalui Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP). Harapannya tahun ini bisa realisasi 50.000 unit rumah,” jelas Deddy saat dijumpai wartawan di Best Westren Premier Hotel, Kamis (28/7/2011).

Program kerja sama tersebut, jelas Deddy memungkinkan pekerja swasta mendapatkan pinjaman uang muka senilai Rp 20 juta dengan bunga 6% dan jangka waktu pembayaran 10 tahun. Sedangkan, untuk cicilan rumah, pinjaman dari Kemenpera diberikan dengan bunga ringan 8,15%-8,5% fix selama 15 tahun. Dua keringanan tersebut hanya didapatkan pekerja swasta yang mengincar rumah dengan harga Rp 50 juta-Rp 80 juta. “Sasaran kita memang perumahan bersubsidi,” tandasnya.

Sementara itu, hingga saat ini, Deddy menjelaskan baru 500 unit rumah yang terealisasi dari target 50.000 unit tersebut. Sedangkan 2.300 unit di antaranya, saat sedang proses. Dia berharap tahun ini juga target itu terpenuhi. Jateng-DI Yogyakarta sendiri diharapkan memberi kontribusi 30% dari total target. Sedangkan di Solo dan sekitarnya, Deddy baru mencatat ada 28 unit pengajuan.

Di sisi lain, Kepala Jamsostek Cabang Solo, Abdul Cholik, mengakui tahun ini pihaknya hanya mendapatkan kuota Rp 1,4 miliar atau jika diperhitungkan masing-masing Rp 20 juta, hanya cukup untuk 70 unit rumah. Saat ini, Cholik menjelaskan telah menerima pengajuan 23 unit rumah, baik melalui Bank Bukopin maupun Bank Tabungan Negara (BTN) yang sebelumnya telah bekerja sama menggarap skema PUMP ini. Dia berharap kerja sama dengan Bank Bukopin dapat memacu realisasi program PUMP, mengingat tahun lalu penyerapan program ini masih di bawah kuota.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya