Solopos.com, CILACAP — Bukit Nirbaya merupakan saksi bisu eksekusi mati terhadap para narapidana yang menghuni lembaga pemasyarakatan (LP) Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah.
Konon, banyaknya nyawa yang melayang di bukit ini membuat energi gaib sangat terasa. Banyak pengalaman-pengalaman mistis yang dialami oleh siapapun yang sedang berada di bukit tersebut, seperti melihat sosok penampakan mahkluk astral dan pengalaman-pengalaman mistis lainnya.
Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun
Baca juga: Dijuluki Alcatraz Indonesia, Ini 4 Fakta Unik Nusakambangan
Bukit Nirbaya merupakan lokasi eksekusi mati bagi tiga terpidana kasus Bom Bali I, yaitu Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra.
Dikutip dari Antaranews, Selasa (4/1/2021), Nirbaya merupakan kawasan perbukitan yang jaraknya sekitar 6 km sebelah selatan LP Batu. Kabarnya dulunya di sana berdiri LP peninggalan Belanda yang ditutup sejak 1986. Posisi bukit ini berada di tengah antara Lapas Terbuka dan Lapas Batu.
“Jaraknya dari Dermaga Sodong Nusakambangan sekitar 10 km. Sebagai penunjuk arah, dari arah Sodong sekitar 500 meter menjelang LP Batu terdapat persimpangan jalan. Untuk menuju Nirbaya tinggal belok kiri,” kata Yoseph, waga yang sempat tinggal selama 20 tahun di Pulau Nusakambangan kepada Antaranews.com, 2008 silam.
Baca juga: Gunung Srandil, Destinasi Wisata Religi Cilacap yang Dipenuhi Petilasan
Setelah ditutup pada 1986, bangunan peninggalan Belanda itu hanya menyisakan puing-puing. Reruntuhan bangunan yang tersisa ditutupi rimbunnya ilalang dan pepohonan liar.
Yoseph menambahkan, kawasan di sekitar Bukit Nirbaya disulap menjadi kebun karet dan kelapa yang dimanfaatkan warga sekitar. Sementara lahan bekas LP zaman Belanda itu menjadi tempat eksekusi bagi terpidana mati. Bukit Nirbaya menjadi tempat terakhir dari kehidupan terpidana mati di Nusakambangan. Tempat ini sangat sunyi dan rindang.