SOLOPOS.COM - Staf medis merawat pasien yang terjangkit virus Corona, di Central Hospital di Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020) menurut foto yang diunggah di media sosial. (Antara/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Pasien suspect virus corona yang meninggal dunia saat perawatan di RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sempat menjalani Polymerasi Chain Reaction (PCR).

Dari hasil PCR tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pasien tersebut meninggal bukan karena virus corona atau Covid-19 melainkan terkena virus H1N1 OMD 09. Virus tersebut berkaitan dengan penyebaran virus flu Spanyol 1918 atau dikenal dengan flu babi.

Promosi BRI Terbitkan Green Bond pada 2024 Senilai Rp2,5 Triliun

4 Spion Mobil Quraish Shihab Digondol Maling, Harganya Senilai Sepeda Motor

"Tetapi jelas hasilnya bukan corona, negatif. Bukan Covid-19. Ketemunya H1N1 flu biasa, di PCR dua kali karena corona negatif, dilakukan PCR berikutnya. Dan kalau H1N1 ada obatnya namanya Oseltamivir ada ketersediaan di Kemkes ada." beber Terawan dikabarkan Detik.com, Kamis (27/2/2020).

Setelah menjalani PCR, pasien tersebut juga melakukan uji dengan metode swab yang hasilnya dikirim ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).

Tengkleng Gendong Mbah As Sukoharjo Ngangeni, Harga Mulai Rp5.000

"Waktu itu swab beberapa saat 10 menit. Kemudian dikirimkan hasil swab ke Balitbangkes, kemudian muncul lah hasil di mana dari Balitbangkes dilakukan dua kali," tambahnya.

Sebagai informasi, hampir sama sama dengan virus influenza lainnya, virus H1N1 juga menyerang sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan dan paru-paru. Flu babi ini muncul dengan gejala yang mirip dengan flu biasa.

Truk Ringsek Dihantam KA Argo Lawu di Jogonalan Klaten

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari situs halodoc.com, gejala yang kerap dialami oleh pengidap flu babi meliputi pegal-pegal, sakit kepala, hidung tersumbat/beringus, mata merah dan berair, serta sakit tenggorokan.

Jika tak ditangani dengan cepat, akan muncul komplikasi lainnya, yakni gagal napas, pneumonia, kejang, dan memperburuk penyakit kronis yang diidapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya