SOLOPOS.COM - Struktur Candi Sirih. (Buku Si Putih Candi Sirih, Kemdikbud)

Solopos.com, SUKOHARJO – Candi Sirih yang ada di Dusun Kersan, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, ditemukan kali pertama oleh warga setempat pada belasan tahun silam. Candi Sirih merupakan satu-satunya bangunan candi yang relatif utuh di wilayah Sukoharjo.

Pada zaman dahulu, tumpukan batu Candi Sirih di Weru Sukoharjo tertutup rumput ilalang dan rimbunnya pepohonan. Warga setempat tak mengira tumpukan batu hitam itu merupakan situs sejarah. Setelah rumput ilalang dan pepohonan dibersihkan, warga setempat meyakini tumpukan batu hitam itu bagian bangunan candi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, kompleks Candi Sirih terdiri dari candi induk dan tiga candi perwara yang menghadap ke barat. Laporan penemuan candi direspons Balai Arkelogi DIY dengan menerjunkan sejumlah peneliti ke lokasi tersebut. Mereka melakukan ekskavasi dengan menggali tanah di sekitar bangunan candi induk.

“Konon, Candi Sirih digunakan masyarakat untuk berdoa atau mengasingkan diri. Asal usulnya dari kata sesirih dalam Bahasa Jawa bermakna olah batin untuk meredam hawa nafsu,” kata peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Baskoro, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Bsakoro menyebut tim arkeolog menemukan candi perwara, arca candra atau surya saat proses ekskavasi pada 2019. Tim juga menemukan lingga patok atau Brahmastana di bawah candi induk. Lingga setinggi sekitar 50 sentimeter itu ditemukan di kedalaman satu meter.

Baca juga: Menengok Peninggalan Mataram Kuno di Sukoharjo, Si Putih Candi Sirih

Proses ekskavasi Candi Sirih dilanjutkan pada November 2021. Kala itu, tim arkeolog menemukan arca wisnu dan arca agastya. Kedua arca ditemukan di kedalaman sekitar satu meter. Tim arkeolog juga menemukan sudut pagar candi pertama. Posisi pagar candi berada di bawah candi induk.

Arca wisnu dan arca agastya banyak ditemukan di candi Hindu. “Agastya merupakan seorang resi berjenggot dan berperut besar yang menyebarkan ajaran Hindu ke wilayah selatan India,” ujar dia.

Kerajaan Mataram Kuno

Hasil penelitian tim arkeolog berupa data monumental dan artefaktual. Data monumental berupa Candi Sirih merupakan candi Hindu yang diperkirakan didirikan pada masa Mataram Kuno sekitar abad 8-10 Masehi. Kerajaan Mataram Kuno berkuasa di wilayah Jawa Tengah dan sebagian wilayah Jawa Timur,

Baca juga: Penemuan Arca di Candi Sirih Sukoharjo, Tim Gali Tanah hingga 1 Meter

Sementara data artefaktual yakni penemuan arca Candra, lingga patok, tiga kemuncak berbahan batu tufa, lingga berbahan batu andesit serta beraneka ragam pecahan tembikar atau gerabah polos.

“Batu yang digunakan untuk mendirikan candi berbahan tufa. Bisa jadi, wilayah Desa Karanganyar dan sekitarnya menjadi pusat kebudayaan Hindu pada zaman dahulu. Sementara fragmen gerabah candi masih digunakan sampai masa Kerajaan Majapahit,” ujar dia.

Keyakinan serupa diungkapkan seorang pemerhati sejarah di Sukoharjo, Bimo Wijanarko. Lokasi candi terletak di lereng perbukitan dan tak jauh dari permukiman penduduk. Di sekitar lokasi candi, tidak ditemukan tanaman sirih. Kokor, panggilan akrabnya, juga meyakini Candi Sirih menjadi lokasi untuk berdoa dan menenangkan hati dan pikiran.

Baca juga: Wow! 2 Arca Ditemukan di Candi Sirih Sukoharjo

Pemerintah telah memasang plakat cagar budaya di sekitar Candi Sirih. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi pencurian benda cagar budaya yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.

“Tidak ada tanaman sirih. Nama Candi Sirih bukan berasal dari tanaman sirih yang tumbuh di sekitar lokasi candi. Melainkan Bahasa Jawa sesirih yang bermakna berdoa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya