SOLOPOS.COM - Seorang petugas Dinas Perhubungan sedang mengatur lalu lintas truk angkutan barang di Klaten, Jawa Tengah, belum lama ini. Banyaknya biaya yang harus dibayar oleh pengusaha logistik dalam perjalanan, baik biaya resmi maupun tak resmi menjadikan industri ini menanggung bebab berat sehingga tidak kompetitif. (JIBI/SOLOPOS/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, JAKARTA–Pembatasan mobilitas angkutan barang saat puncak arus mudik tahun ini diperkirakan berdampak minim terhadap kinerja logistik. Justru pengusaha logistik mengkhawatirkan kelangkaan solar bersubsidi atau biosolar.

Baca Juga: Solar Langka, Pelaku Angkutan Logistik Pilih Mogok

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto menjelaskan pembatasan mobilitas angkutan saat mudik merupakan hal yang normal.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bahkan menerapkan pembatasan bagi angkutan barang sejak H-7 Idulfitri. Tahun ini, pemerintah menerapkan pembatasan H-3 atau sejak 29 April sampai dengan 1 Mei 2022.

Pemerintah akan membatasi mobilitas angkutan barang pada saat H-3 Idulfitri, serta sebelum 8 Mei yang diperkirakan menjadi puncak arus balik.

“Trennya memang seperti itu. Karena ini sudah setiap tahun kita lakukan seperti itu, asal jangan ada kenaikan [harga] BBM. Solar bersubsidi dalam hal ini,” jelas Mahendra, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: Pergerakan Angkutan Logistik Meningkat 15 Persen Saat PPKM Darurat

Mahendra mengatakan kenaikan harga solar bersubsidi atau biosolar akan memicu kelangkaan, yang saat ini pun sudah terjadi di berbagai daerah utamanya di luar Pulau Jawa. Konsekuensinya, kelangkaan akan menyebabkan penundaan pengiriman.

“Kalau terjadi penundaan pengiriman, maka akan terjadi efek bola salju. Jadi industri tidak bisa jualan pada saat peak season,” tuturnya.

Hingga saat ini, Mahendra menyebut kelangkaan masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Menurut dia, banyak antrean memanjang dan beberapa pengemudi menyiasati kelangkaan tersebut dengan membawa BBM dalam jeriken untuk didistribusikan ke pelaku angkutan logistik di luar Jawa.

“Pertalite dan biosolar itu kan hajat hidup orang banyak. Apakah itu ojek online, taksi online, angkot. Kalau biosolar itu jalur logistik. Kami berharap biosolar tidak naik [harganya],” ujarnya.

Menurut dia, pemerintah harus melihat hal tersebut dengan perspektif lebih luas yakni rantai pasok, bukan hanya soal transportasi. Kenaikan harga biosolar yang mengaliri jalur logistik bisa ikut memengaruhi elemen lain dalam rantai pasok.
“Jangan sampai perfecting the wrong thing. Kesalahan soal langkanya [biosolar] ini misalnya ada yang mengendapkan, ya berantas mafianya. Jangan karena tidak bisa berantas mafianya terus ini langka, baru dibebankan kenaikan harga kepada masyarakat,” tutupnya.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesi (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan pergerakan para pengemudi truk angkutan barang biasanya akan masih tinggi pada hari-hari mendekati Idulfitri.

Menurut Gemilang, mulai awal Ramadan sampai dengan menjelang Idulfitri, aktivitas pengiriman barang akan terus berlangsung. Apalagi, banyak barang kebutuhan masyarakat yang akan diangkut melalui jalur darat.

Baca Juga: Tarif Tol Angkutan Logistik Turun, Begini Reaksi Pakar di Semarang…

Namun, volume pengiriman mendekati Idulfitri atau pada puncak arus mudik diprakirakan akan berkurang. Gemilang memastikan bahwa para pengusaha truk hingga pengemudi akan tetap memprioritaskan angkutan penumpang atau pemudik.

“Ini kan sudah dua tahun orang tidak [mudik] lebaran, jadi angkutan barang merasa perlu memberikan kesempatan pada mereka [pemudik]. Jadi kemarin kita sampaikan, untuk kali ini kita mengalah saja lewat jalan pinggiran. Apabila macet, kita berhenti di tempat-tempat tertentu,” terang Gemilang, Senin (4/4/2022).

Di sisi lain, Gemilang berpesan agar pemerintah bisa mengatasi kelangkaan BBM solar bersubsidi atau biosolar yang saat ini masih terjadi. Khususnya, di luar Pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Angkutan Barang Dibatasi saat Mudik, Pengusaha Logistik Justru Khawatir Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya