SOLOPOS.COM - Karak (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Momentum Lebaran menjadi kesempatan sejumlah pemudik untuk meluapkan rasa kangen kepada kampung halaman. Bukan sekadar kangen kepada keluarga dan sanak famili, tetapi juga kangen kepada cemilan atau jajanan pasar, seperti di Pasar Gemolong Sragen.

Bukan satai, tengkleng atau bakso, jajanan yang paling banyak diburu pembeli selama momentum Lebaran di Pasar Gemolong, Sragen, adalah karak. Karak merupakan sejenis kerupuk yang terbuat dari bahan baku nasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

UMS Peringkat 1 Universitas Swasta Paling Unggul Se-Indonesia

Di Pasar Gemolong, cukup banyak ditemui penjual karak. Salah satunya adalah Suparti, 65, warga Desa Karangjati, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Suparti mengaku sudah 30 tahun berjualan karak.

“Dulu saya jualan ini bersama orang tua. Bisa dibilang, usaha ini merupakan warisan dari orang tua,” kata Suparti kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Selasa (2/6/2020).

Karak yang dijual Suparti didatangkan dari sebuah industri rumah tangga di Kliwonan, Nogosari, Boyolali. Momentum Lebaran merupakan saat-saat yang paling ditunggu Suparti. Sebab, permintaan karak saat Lebaran akan meningkat sehingga ia harus menambah stok dagangan.

Kena PHP Bantuan Sembako, Karni Diusulkan Jadi Penerima BSP Wonogiri

Bila pada hari-hari biasa dia hanya membawa satu beronjong, saat momentum Lebaran dia membawa dua beronjong karak. Masing-masing beronjong berisi 2.500 lembar karak. Namun, datangnya pandemi Covid-19 membuat permintaan karak mengalami penurunan dibandingkan pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

“Pada Lebaran tahun lalu, dua beronjong karak habis dalam sehari. Sekarang, saya tetap bawa dua beronjong karak, namun habis dalam dua hari,” ujar Suparti.

Harga Karak

Suparti menjual karak dengan harga Rp160 hingga Rp170/lembar. Pembelian Rp5.000 akan mendapatkan 30 lembar karak. Dia mengaku hanya mengambil untung sekitar Rp30-Rp40/lembar mengingat harga dari pengrajin sudah Rp130/lembar.

Jika satu beronjong berisi 2.500 lembar karak, maka Suparti bisa membawa pulang keuntungan senilai Rp75.000 hingga Rp100.000 dari hasil jualan karak. Selain karak, Suparti juga menjual kerupuk jenis rambak dari tepung tapioka. Namun, kerupuk jenis karak lebih digemari ketimbang rambak.

Ada PPDB Online, Puluhan Calon Siswa Baru SMP di Sukoharjo Pilih Mendaftar Offline, Ini Alasannya

Lurah Pasar Gemolong Sragen, Harjono, mengakui karak merupakan jajanan yang paling digemari para para pemudik saat momentum Lebaran. Menurutnya, karak yang dijual pedagang di Pasar Gemolong ada yang terbuat dari bahan nasi murni, namun ada pula yang dicampur dengan tepung tapioka atau gaplek.

Campuran tepung tapioka itu membuat rasa karak lebih renyah. “Justru yang laris itu karak yang dibuat dengan campuran tepung gaplek itu karena terasa lebih gurih. Karak yang dijual disini umumnya dibuat oleh pengrajin dari Mojosongo Solo, Boyolali, Plupuh dan Tanon,” terang Harjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya