SOLOPOS.COM - Warga menunggangi sapi ketika kegiatan amal sekaligus festival budaya tunggang sapi yang diadakan oleh Paguyuban Gerobak Sapi Adem Ayem Boyolali Sabtu (18/12/2021). (Solopos.com/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, BOYOLALI — Paguyuban Gerobak Sapi Adem Ayem Boyolali kembali menggelar festival tunggang sapi di Lapangan Manggis, Mojosongo, Boyolali, Sabtu (18/12/2021). Di sini, penonton bisa merasakan sensansi menunggangi sapi dipandu si pemilik tentunya.

Melatih sapi jadi hewan tunggangan rupanya bukan perkara mudah. Butuh waktu untuk membuat sapi mau menurut ditunggangi. Lamanya waktu bervariasi. Namun, yang pasti butuh lebih dari satu orang, biasanya tiga orang, untuk melatih sapi-sapi tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ini lantaran tenaga sapi sangat besar, sehingga dibutuhkan bantuan beberapa orang agar tidak melukai yang menunggangi,” ujar salah satu koordinator kegiatan, Muqorobin, Sabtu.

Menurut pria yang akrab disapa Robin itu, semua jenis sapi bisa dilatih agar bisa ditunggangi. Namun, sapi ras jawa dinilai lebih mudah dilatih dan biaya perawatan yang lebih murah dibandingkan jenis sapi lainnya. Karena itulah sapi jenis ini banyak dipilih.

Fantastisnya, sapi-sapi yang sudah terlatih dan siap ditunggangi memiliki nilai jual berkali-kali lipat dibandingkan jenis sapi mana pun.

“Untuk sapi ras jawa saja, dengan bobot terbesar dan dijual untuk diambil dagingnya itu hanya dihargai sekitar Rp30 juta. Tapi kalau sudah dilatih, itu bisa tembus Rp80 juta. Itu karena sapi yang terlatih ini bukan untuk dikonsumsi, tapi bisa untuk berbagai hal. Itulah kenapa harganya bisa lebih mahal,” imbuh Robin.

Baca Juga: Solidaritas Semeru, Festival Sapi Tunggang Besok Digelar di Boyolali

Lebih jauh, Robin menjelaskan, selain melestarikan budaya dan ajang kumpul anggota paguyuban, festival tunggang sapi kali ini digelar untuk menghimpun dana. Dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Dia berharap, nantinya dana yang terkumpul dari kegiatan yang dilakukan bisa meringankan beban korban bencana alam.

“Kalau nanti terkumpul banyak dan mendapat respons baik, kami berniat untuk melanjutkan lagi kegiatan serupa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya