SOLOPOS.COM - Warga berwisata menggunakan kendaraan listrik bantuan dari Tahir Foundation di Kompleks Keraton Solo, Minggu (2/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menggunakan istilah baru dan berbeda untuk kendaraan listrik yang disiapkan untuk kebutuhan wisata bantuan dari Tahir Foundation. Bukan mobil, Dishub menyebutnya kendaraan wisata berbasis listrik.

Kepala UTP Transportasi Dinas Perhubungan Solo, Agus Purnomo, mengatakan istilah tersebut ditetapkan mulai 3 Januari 2022 lalu saat peluncuran. “Jadi sekarang istilahnya bukan mobil. Tapi kendaraan wisata berbasis listrik, mulai 3 Januari 2022,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (11/1/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penggunaan istilah tersebut untuk membedakannya dengan mobil. Sebab menurutnya jika disebut mobil harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Termasuk batas kecepatan, ketentuan administrasi, dan sebagainya.

Baca Juga: Berpotensi Langgar Aturan, Dishub Solo Evaluasi Mobil Listrik Wisata

Di sisi lain, ia mengatakan hingga saat ini keberadaan kendaraan berbasis listrik untuk wisata tersebut terus mendapat respons positif dari masyarakat Solo. Terbukti setiap akhir pekan, kendaraan tersebut selalu ramai di-booking wisatawan.

Kendaraan wisata berbasis listrik tersebut beroperasi setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Ada tiga rute yang dilayani. Pertama adalah Benteng Vastenburg-Pasar Gede-Keraton Kasunanan-Baluwarti-Batik Kauman.

Rute kedua, Kampung Batik Laweyan-Sondakan-Pasar Oleh-oleh Jongke-Pajang. Kemudian rute ketiga adalah Pura Mangkunegaran-Stadion Manahan-Pasar Ikan-Pasar Depok.

Baca Juga: Walah! Mobil Listrik Wisata Solo Dinilai Tak Jauh Beda dari Odong-Odong

Tiga Rute

“Rute pertama standby di beteng [Vastenburg]. Rute kedua standby di Hotel Solia dan rute ketiga standby di Kantor Dinas Perhubungan Solo,” lanjutnya.

Tiap harinya pada akhir pekan kendaraan wisata berbasis wisata Solo tersebut beroperasi sebanyak tiga kali perjalanan untuk masing-masing rute. Perjalanan pertama pukul 09.00 WIB, perjalanan kedua pada pukul 11.00 WIB, dan ketiga adalah pukul 14.00 WIB.

“Untuk musim penghujan ini memang tantangannya adalah di perjalanan kedua dan ketiga. Sebab ketika hujan, kebijakan kami perjalanan tidak kami lakukan atau ditunda. Ditakutkan terjadi hubungan pendek arus listrik, juga memperhatikan kenyamanan penumpang, karena penutup samping tidak ada,” katanya.

Baca Juga: Mobil Listrik Wisata Solo Dikritik, Gibran: Biar Berjalan Dulu…

Sebelumnya, pengoperasian kendaraan listrik wisata bantuan dari Tahir Foundation ke Pemkot Solo sempat menuai kritikan dari pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno. Selain terkait keselamatan penumpang, kendaraan listrik juga belum melewati uji tipe sehingga tak seharusnya dioperasikan di jalan raya.

Menanggapi kritikan tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah mendengar langsung dari Djoko. Ia juga mendapat banyak masukan dari dosen Unika Soegijapranata itu. Namun Gibran mengatakan akan membiarkan dulu kendaraan itu berjalan sesuai rencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya