SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Black spot atau titik rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Sukoharjo berdasarkan pemetaan terbaru Satlantas Polres Sukoharjo berpindah dari kawasan Solo Baru ke jalan Solo-Wonogiri tepatnya di Songgorunggi, Nguter.

Sebelumnya, tim dari Polda Jateng menyurvei dua lokasi black spot yakni kawasan Solo Baru dan Kartasura pada Selasa (2/7/2019). Kedua lokasi itu merupakan black spot berdasarkan hasil analisis kasus kecelakaan selama dua tahun ini. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Analisis itu dilakukan Polres Sukoharjo, Jasa Raharja Sukoharjo dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo. Setelah dievaluasi secara mendalam, black spot berpindah ke jalan Solo-Wonogiri tepatnya di sekitar Songgorunggi. 

Selama setahun terakhir, kerap terjadi kecelakaan berujung maut di kawasan itu. “Kasus kecelakaan lalu lintas di Songgorunggi cukup tinggi. Karena itu, black spot berpindah dari Solo Baru ke Songgorunggi,” kata Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Zamroni, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, saat berbincang dengan wartawan, Selasa.

Kecelakaan tragis terakhir di Songgorunggi terjadi pada awal Januari 2019. Kala itu, kecelakaan melibatkan dua mobil dan satu sepeda motor. Petaka awal tahun itu merenggut dua nyawa yakni bapak dan anak yang berboncengan mengendarai sepeda motor.

Kecelakaan maut lainnya terjadi tak jauh dari Songgorunggi, Nguter. Seorang pengendara sepeda motor menghembuskan napas terakhirnya setelah ditabrak mobil dari arah berlawanan. 

“Jalan Solo-Wonogiri berstatus jalan provinsi. Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk memfasilitasi dengan Pemprov Jateng,” ujar dia. 

Kasatlantas telah mengirim surat ke Pemprov Jateng untuk menambah rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalur itu. Namun, upaya itu belum direspons Pemprov Jateng. 

Kendati demikian, Satlantas Polres Sukoharjo bakal berkoordinasi dengan Dishub Sukoharjo untuk memasang pita kejut. Hal ini upaya untuk meminimalkan kecelakaan di lokasi itu. 

“Tak mungkin memasang median jalan karena anggarannya cukup besar. Upaya yang paling efektif adalah memasang pita kejut di sisi utara dan selatan jalan,” papar dia.

Sementara itu, Warga Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Widodo, meminta pemerintah mencari solusi agar kecelakaan yang merenggut nyawa tak terulang lagi di sekitar Songgorunggi. 

Kondisi jalan cukup lebar dan lurus sehingga mayoritas pengguna jalan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tak ayal, kerap terjadi kecelakaan di sepanjang jalur penghubung Solo-Wonogiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya