SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (mengenakan batik warna cokelat), meninjau RSUD Karanganyar pada Selasa (9/2/2021).(Istimewa/Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berencana memberikan nama untuk RSUD Karanganyar dalam waktu dekat. Bupati yang akrab dengan sapaan Yuli itu berencana menggantinya menjadi RSUD Raden Mas (RM) Said.

Yuli menyampaikan hal tersebut saat berbincang dengan wartawan seusai meninjau rumah sakit pelat merah itu pada Selasa (9/2/2021). Bupati melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sundoro dan Sekretaris Dinkes Purwati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Hari ini kami berkunjung ke RSUD Karanganyar. Kami akan namai ini RSUD RM Said," ujarnya saat bertemu dengan sejumlah awak media.

Baca Juga: Enggak Kapok Gagal Di Pilkada Solo, Tikus Pithi Bermimpi Bisa Maju Pilpres 2024

Ekspedisi Mudik 2024

Saat Yuli dan pejabat Dinkes meninjau RSUD tersebut, awak media menunggu di halaman depan rumah sakit. Yuli meninjau sejumlah lokasi dalam kompleks RSUD yang akan diberi nama RSUD RM Said Karanganyar itu.

Begitu keluar, Bupati langsung menyampaikan rencana memberi nama rumah sakit pelat merah itu. "RSUD Karanganyar ini kan belum ada namanya. Nah kami beri nama RSUD RM Said," ungkapnya.

Baca Juga: Warga Bayat dan Jatinom Klaten Meninggal Positif Covid-19, Kasus Baru Tambah 22 Orang

Rumah Sakit Wisata

Saat awak media menyebut nama Rumah Sakit Kartini Karanganyar, Juliyatmono menuturkan tidak ada nama tersebut. Sejumlah masyarakat mengenal RSUD Karanganyar sebagai Rumah Sakit Jengglong.

Selain berencana mengubah nama, Yuli berjanji akan menyelesaikan rencana menjadikan RSUD Karanganyar sebagai rumah sakit wisata. Konsepnya adalah masyarakat yang datang ke rumah sakit tidak sekadar memeriksakan kesehatan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Keluarkan SE Baru Ketentuan Perjalanan, PT KAI: Syarat Naik KA Tidak Berubah

Masyarakat juga dapat menikmati suasana nyaman dan indah di dalam kompleks rumah sakit. Bupati berharap masyarakat yang sakit dan memeriksakan kesehatan ke RSUD Karanganyar dapat merasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.

"Menunggu rumah sakit wisata kesehatan yang kami idamkan. Tadi itu saya akan wujudkan lah sebelum [masa jabatan] saya berakhir ini harus selesai."



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Tak Masuk Kerja Lebih dari 28 Hari, Seorang ASN di Sleman Dipecat

Tak Masuk Kerja Lebih dari 28 Hari, Seorang ASN di Sleman Dipecat
author
Mariyana Ricky P.D Jumat, 19 April 2024 - 12:12 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pegawai Negeri Sipil. (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, SLEMAN—Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk tidak menyepelakan masalah kerja.

Pasalnya, bolos kerja dalam rentang waktu sepuluh hari berturut-turut sudah diproses untuk pemberhentian sebagai abdi negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BKPP Sleman, Budi Pramono mengatakan tahun lalu ada seorang PNS dipecat karena bolos.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pegawai yang bersangkutan dinilai melanggar masalah kedisiplinan karena tidak masuk kerja tanpa keterangan melebihi 28 hari dalam satu tahun.

Koran Solopos

“Harapannya tidak ada lagi kasus bolos kerja yang sampai diberhentikan. Kami berharap para pegawai bisa menjadi teladan yang baik di masyarakat,” katanya, Jumat (19/4/2024).

Pramono menambahkan, di hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran ada 94 pegawai di lingkup Pemkab Sleman.

Berdasarkan penelusuran, 88 pegawai tidak masuk karena cuti, lima orang menjalani Work From Home (WFH) dan seorang tidak masuk kerja tanpa keterangan alias bolos.

Emagazine Solopos

“Untuk pegawai yang bolos kerja akan mendapatkan pembinaan dari atasannya serta pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai [TPP]. Pelanggaran kedisiplinan ini akan dicatat dan kalau kembali bolos kerja yang melanggar ketentuan maka sanksi berat bisa menantinya,” imbuhnya.

Instansinya akan terus berupaya untuk menyosialisasikan tentang kedisiplinan pegawai. Aturan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.94/2021 tentang Displin PNS.

Aturan tersebut, katanya, memiliki sanksi lebih tegas dibandingkan dengan peraturan sebelumnya.

Interaktif Solopos

Sebagai contoh, setiap pegawai yang tidak masuk kerja selama sepuluh hari berturut-turut tanpa ada keterangan, maka sudah bisa diproses untuk diberhentikan sebagai Aparatur Sipil Negara.

“Ini terlihat sepele, tapi bisa berujung terhadap karir sebagai abdi negara. Makanya, kami terus mengingatkan agar memperhatikan masalah masuk kerja,” kata Pramono.

Selain bolos selama sepuluh hari secara beruntun, pegawai di lingkup Pemkab juga bisa diberhentikan apabila dalam setahun terakumulasi bolos kerja selama 28 hari.



Meski demikian, untuk tahun ini, ia mengakui belum ada pegawai yang diproses pemberhentian karena masalah tidak masuk kerja tanpa keterangan.

Pejabat Sekda Sleman, Eka Suryo Prihantoro mengatakan, kebijakan WFH di lingkup pemkab dituangkan dalam Surat Edaran No.225/2024 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN setelah Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri di Sleman.

Adapun kebijakan ini mengacu pada Surat Edaran Kemenpan RB No.1/2024 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah setelah Libur Lebaran.

“Sudah ada ketetapannya dan ada pemberlakuan WFH mulai 16-17 April dan pengaturannya diserahkan ke masing-masing OPD,” kata Eka.

 

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul “Bolos Kerja Lebih dari 28 Hari, Seorang ASN di Sleman Dipecat”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Uni Eropa Desak Israel Tak Lakukan Operasi Militer di Rafah

Uni Eropa Desak Israel Tak Lakukan Operasi Militer di Rafah
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Jumat, 19 April 2024 - 12:01 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kota Rafah diserang Palestina, Jumat (19/4/2024). (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, YERUSALEM — Uni Eropa dengan tegas mendesak Israel untuk mengurungkan niatnya untuk melakukan operasi militer di Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza selatan yang dihuni oleh 1,4 juta pengungsi warga Palestina.

“Kami dengan tegas mendesak Israel untuk tidak melakukan operasi darat di Rafah,” kata Sven Koopmans, perwakilan tinggi Uni Eropa untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, dalam pertemuan Dewan Keamanan yang membahas situasi di Timur Tengah, termasuk isu Palestina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Antara, Koopmans mengatakan bahwa Gaza secara keseluruhan perlu dikembalikan ke pemerintahan Otoritas Palestina dan “menjadi bagian dari negara Palestina yang bebas di masa depan.”

“Uni Eropa melihat adanya kebutuhan mendesak untuk mewujudkan negara Palestina yang berdaulat, aman dan damai, bersama dengan negara Israel yang berdaulat, aman dan damai,” tambahnya.

Koran Solopos

Tentara Israel telah mengumumkan rencana untuk menyerang Rafah, di mana lebih dari 1,5 juga orang mengungsi dari perang Israel yang masih berlangsung di daerah kantong Palestina tersebut, meski mendapat penentangan dari beberapa negara, termasuk AS.

Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober.

Hampir 34.000 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas di Gaza, dan lebih dari 76.800 lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan bahan kebutuhan pokok.

Emagazine Solopos

Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementaranya pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah guna memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

SD di Solo Peringati Hari Kartini, dari Peragaan Busana sampai Menggambar Bebas

SD di Solo Peringati Hari Kartini, dari Peragaan Busana sampai Menggambar Bebas
author
Ahmad Mufid Aryono Jumat, 19 April 2024 - 11:54 WIB
share
SOLOPOS.COM - Siswa SDN Nayu Barat 2 Solo mengenakan busana adat untuk memperingati hari Kartni di halman sekolah setempat, Jumat (19/4/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—-Sejumlah sekolah di Solo menunjukkan kreativitasnya dalam memperingati hari Kartini yang jatuh pada 21 April mendatang. Seperti SDN Nayu Barat 2 Solo dan SDN Bromantakan Solo.

SDN Nayu Barat 2 Solo memperingati dengan berbagai acara seperti peragaan busana, gulung stagen, mewiru jarit, dan penampilan seni per kelas. Para siswa dan guru juga diajak mengenakan pakaian adat. Ada yang mengenakan pakaian adat Jawa, Minang, sampai Madura. Sebagian lainnya mengenakan pakaian batik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala SD Nayu Barat 2 Solo, Wahyu Ratnawati mengatakan kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari implementasi kurikulum Merdeka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Yang ingin diajarkan bahwa tadi ya kita tidak melupakan sejarah bahwa RA Kartini itu begitu besar memperjuangkan emansipasi wanita sehingga antara laki-laki dan perempuan itu sama,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (19/4/2024).

Koran Solopos

Melalui serangkaian acara itu, pihaknya juga ingin meningkatkan kreativitas siswa serta menanamkan sifat gotong royong. Dia berharap hal itu bisa meningkatkan sisi kognitif. Tidak hanya itu, siswa juga diajarkan menggunakan kreativitasnya melalui pertunjukan seni yang ditampilkan masing-masing kelas.

“Kemudian kreativitas per kelas juga ditampilkan melalui penampilan seni, kita bebaskan mau menampilkan apa. Menurut itu juga penting ya, karena tidak hanya kognitifnya saja yang ingin kami ajarkan, tapi skill dan attitude juga,” kata dia.

Peringatan hari kartini juga dilakukan oleh para siswa SDN Bromantakan Solo dengan menggambar bebas di depan SD setempat. Puluhan siswa yang terdiri atas kelas 3 sampai 4 itu menggambar dengan kapur tulis warna-warni dan menggunakan media triplek.

Emagazine Solopos

Kegiatan itu diinisiasi oleh Komunikotavisual, merupakan lembaga indepen yang bergerak edukasi ke masyarakat melalui media seni rupa dan desain. Co Founder Komunikotavisual, Basnendar Herry Prilosadoso mengatakan para siswa bebas berekspresi sesuai tema menyambut hari Kartini.  

“Bebas mereka pengen melihat figur ibunya, melihat figur RA Kartini atau mungkin ingin menggambar sesuai keinginan itu boleh,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di jalur pedestrian Ngarsopuro Solo, Jumat (19/4/2024).

Basnendar mengatakan tujuannya mengajak siswa menggambar adalah untuk mengingat kembali jasa RA Kartini. Lalu para siswa juga bisa belajar menuangkan ide kreatifnya melalui media seni namun di luar kelas.

Interaktif Solopos

“Mereka juga bisa belajar bekerjasama, karena media triplek itu kan terbatas. Kita hanya ada 30 triplek jadi harus kerja kelompok, tapi kita coba menggambar bersama dan ternyata bisa,” kata dia.

Basnendar sengaja memilih menggunakan media seni untuk mengajarkan para siswa agar lebih mengenal sosok RA Kartini lantaran lebih mudah. “Sifat seni itu demokrasi, tidak menggurui, semua bisa dan boleh menggambar apapun,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories