SOLOPOS.COM - Bupati Arief Rohman saat mengunjungi salah satu tempat kerajinan kayu dan mebel di Desa Tempellemahbang, Blora, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, BLORA — Sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, ekspor kayu dan mebel dari Blora, Jawa Tengah menggeliat kembali. Kerajinan kayu asal Blora bahkan menembus pasar Korea.

Roisah, 45, salah satu pemilik industri kayu dan mebel di wilayah Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora ini mengatakan saat ini industri kayu dan mebel yang ia miliki dalam setahun mampu mengekspor hingga 12 kontainer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya bisa dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelas Roisah, Kamis (25/8/2022), dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, industri kayu dan mebel yang ia miliki ini merupakan pemanfaatan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang dijual masyarakat sekitar industri yang ia miliki.

“Kayu jenis apa aja bisa masuk, memang memanfaatkan limbah karena yang kayu besar besar jarang laku, mereka [warga luar indonesia] lebih suka yang kecil,” imbuhnya.

Roisah mengaku kerajinan yang sering ia ekspor di antaranya meliputi, ayunan, kisprai, tatakan bunga,meja, kursi. Selain kerajinan tersebut, juga ada sejumlah kerajian lain sesuai pesanan.

Baca Juga: Ngantor di Desa Tepi Hutan, Bupati Blora Terjun Langsung Beri Layanan Gratis

“Ya sesuai pesanan. Untuk saat ini ekspor yang dilakukan baru di Korea belum di negara lain,” ucapnya.

Dirinya mengaku untuk harga kerajian kayu dan mebel bervariasi. Harga untuk yang diekspor berbeda dengan harga jual di Indonesia.

“Harga kalau di sini Rp500.000 sampai sana bisa Rp1 juta, bahkan bisa lebih tergantung kualitas,” imbuhnya.

Dia mengaku saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam mejalankan bisnisnya itu, baik dari bahan baku maupun segi lainnya.

Saat ini industri mebel dan kayu miliknya setidaknya memiliki kurang lebih 20 karyawan yang merupakan warga desa setempat dan sekitarnya. “Kami juga berdayakan warga sekitar, untuk bekerja di sini,” pungkasnya.

Baca Juga: Bukti Blora Kota Barongan, Desember Gelar Festival Barongan Nasional

Pemerintah Kabupaten Blora mendorong perajin di Blora meningkatkan kualitas kerajinan. Salah satunya kerajinan kayu dan mebel jati.

Hal ini disampaikan Bupati Arief Rohman saat mengunjungi salah satu tempat kerajinan kayu dan mebel di Desa Tempellemahbang.

“Bahan baku kayu di Blora ini sangat melimpah, namun di sisi lain kita masih kalah dengan daerah lain,” ucap Bupati.

Menurutnya kualitas dari kayu jati di Blora ini sudah dikenal di daerah lain, hal ini tentu menjadi nilai lebih. Terlebih jika menjadi sebuah kerajinan. Oleh karena itu diharapkan dengan potensi yang dimiliki Blora ini bisa dikembangkan.

Saat ini lanjut Bupati, banyak bahan kayu jati mentah yang mudah keluar dari wilayah Blora.Untuk itu, ke depannya pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan pihak Perhutani selaku pemilik regulasi terkait jual beli kayu jati mentah.

Baca Juga: Blora akan Dikenalkan Sebagai Kota Barongan, Apa Itu?

“Selama ini mentah saja, ngolahnya di sana dan ekspor ya dari sana , ke depan material yang ada ini di olah disini, dan menyerap tenaga kerja,” terangnya.

Bupati Arief juga menjelaskan pihaknya kedepan berencana untuk memiliki proram pelatihan desain ukir untuk masyarakat Blora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya