SOLOPOS.COM - Infografis Ular Kobra (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, DEPOK -- Teror ular kobra membuat sebagian orang mendesak pelibatan intelijen dalam penanganan fenomena itu. Namun Wali Kota Idris Abdul Somad menegaskan tidak akan melibatkan intelijen dalam menangani fenomena kemunculan ular kobra di beberapa kecamatan.

Idris punya cara sendiri untuk mengantisipasi ular-ular berbisa tersebut. Dia lebih melihat munculnya ular sebagai fenomena alam biasa.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

"Saya hanya bercerita dulu, di Timur Tengah itu ada kasus seperti ini. Tapi Depok tolong kaji lebih dalam penyebabnya apa," kata Idris kepada wartawan di Hotel Cavero, Jl. Margonda Raya, Depok, Rabu (18/12/2019), dilansir Detik.com.

Ular Sanca Ditangkap Saat Memangsa Ayam di Kartasura Sukoharjo

Menurut Idris, ular kobra muncul di wilayahnya itu karena faktor alam semata. Ular banyak muncul karena sedang ada pergantian musim dari kemarau ke penghujan.

"Memang sudah ada ahlinya, memang ini masalah alam saja, pergantian musim dan kebersihan. Dengan tadinya banyak bangunan-bangunan di tengah sawah, ini ular habitatnya pindah, pindah tentu tidak jauh ke tempat-tempat yang kotor juga," katanya.

Puluhan Ular Kobra Teror Jemaah Masjid At Taqwa Palur Sukoharjo

Untuk itu, Idris akan mengeluarkan edaran terkait fenomena ular kobra ini.

"Makanya imbauan saya nanti buat edaran, antisipasi adanya ular-ular seperti ini. Antara lain rumah-rumah kotor, itu segera dibersihkan, dipel dengan alat yang bisa mengusir ular ini," sambungnya.

Bikin Kaget, Ular Piton 3 Meter Kelilingi Pohon Natal

Menurutnya, penanganan ular kobra tidak cukup hanya mengandalkan petugas pemadam kebakaran. Di tengah kondisi yang tengah fenomena ini, Idris mengimbau seluruh elemen agar aktif membersihkan lingkungannya.

"Tidak cukup, harus kolaborasi dengan orang-orang wilayah, camat lurah, RT/RW harus diberi penyuluhan soal ini [penanganan ular kobra]," katanya.

Perangkat desa hingga kecamatan perlu memberikan sosialisasi terkait penanganan terhadap ular, termasuk ketika ada korban yang dipatuk ular.

"Termasuk nanti tindakan kuratifnya, kalau kena ular seperti apa terapinya sudah kita siapkan. Di RSUD dengan obat-obatnya, di puskesmas dan lain sebagainya," ucapnya.

Idris kembali menegaskan bahwa dia tidak akan melibatkan intelijen untuk menyelidiki fenomena ular kobra ini. "Jadi tidak ada menurunkan intelijen sesungguhnya, ha ha ha," tandasnya.

Ular kobra akhir-akhir ini bermunculan di beberapa kecamatan di Depok. Di Bojongsari, Depok, sudah ada 10 ekor ular kobra induk dan anaknya yang ditangkap warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya