SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad), Prof. Sofyan Anif, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kota Madiun, Selasa (28/3/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad), Kota Madiun, Jawa Timur, Prof. Sofyan Anif, merespons terkait aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa pada Selasa (21/3/2023) lalu. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut supaya Sofyan Anif dicopot dari jabatannya sebagai Rektor Ummad.

Kepada wartawan, Selasa (28/3/2023), Sofyan Anif mengatakan sudah mendapatkan dokumen dari tuntutan para mahasiswa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sofyan yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu menjelaskan  duduk perkara terkait kisruh yang terjadi di Ummad.

Dia menjelaskan kedatangannya untuk menggantikan Mujahidin sebagai Rektor Ummad sebelumnya atas penunjukkan oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah. Sofyan Anif kemudian ditunjuk sebagai Rektor Ummad periode 2022-2024.

Ekspedisi Mudik 2024

Penggantian rektor dan manajemen ini, lanjut dia, karena PP Muhammadiyah memandang selama ini Ummad sebagai perguruan tinggi berkembang sangat lamban dan cenderung redup. Atas kondisi itu, PP Muhammadiyah merasa perlu untuk memperbaiki manajemen kampus.

“PP Muhammadiyah itu sudah memantau perkembangan Ummad sejak lama. Bahkan sejak kampus tersebut masih berstatus STISIP [Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]. Setelah itu PP Muhammadiyah menunjuk UMS untuk memperbaiki manajemen Ummad,” jelas dia.

Kenapa yang dipilih UMS, lanjut Sofyan, yang pertama kampus UMS secara lokasi lebih dekat dengan Madiun. Selain itu, UMS juga menjadi perguruan tinggi pembina dan secara finansial mampu.

“UMS mempunyai pengalaman untuk membina perguruan tinggi Muhammadiyah lain. Kami pernah ditugasi membina Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan alhamdulillah berkembang sangat bagus sekarang,” katanya.

Dia pun menepis anggapan bahwa UMS datang ke Ummad hanya untuk mencari makan. Pasalnya, pihak UMS masuk ke Ummad ini juga membawa dana senilai Rp3,9 miliar untuk tahap pertama.

Dana tersebut akan digunakan untuk menggaji dosen dan karyawan. Selain itu juga akan digunakan untuk membangun sarana prasarana, seperti ruang ruang dosen, ruang kuliah, dan ruang administrasi.

“Bisa dilihat sekarang, kami sudah membangun ruangan-ruangan di Ummad,” ujarnya.

Sofyan menegaskan UMS datang bukan untuk mengambil alih Ummad. Justru pihaknya datang untuk melakukan pembinaan dan memperbaiki manajemen kampus sehingga menjadi lebih baik.

“Kami tidak akan menyingkirkan dosen-dosen yang saat ini ada. Justru kami memperkuatnya. Kami memberikan beasiswa kepada dosen supaya melanjutkan studi hingga S3,” lanjutnya.

Salah satu sistem yang diubah, kata dia, sistem informasi akademik (Siakad). Sistem ini merupakan aplikasi berbasis web yang dirancang untuk menangani proses pengelolaan data akademik dan data lainnya.

“Ini untuk perbaikan. Nanti kalau sudah baik, tentu akan kami kembalikan,” tegasnya.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Taufiq Nugroho, mengatakan pihaknya menghargai segala aspirasi mahasiswa Ummad. Namun, ia mengingatkan aspirasi yang disampaikan harus dengan baik dan informasi harus akurat.

“Sehingga tidak menjurus fitnah. Kalau informasi itu mengandung fitnah, tentu akan bisa masuk ranah delik pidana,” kata dia dalam keterangan tertulis untuk menanggapi aksi unjuk rasa mahasiswa Ummad pekan lalu.

Dia merekomendasikan kepada pihak Ummad untuk membantuk tim etik guna menangani permasalahan tersebut.

“Namun, ketika nanti kita panggil dan nyatanya tidak benar dan tetap terus menyebarkan informasi tidak benar dan fitnah, maka kami akan lakukan tindakan hukum,” kata dia.

Meski ada kisruh tersebut, PP Muhammadiyah akan tetap mempertahankan manajemen baru di Ummad sesuai surat keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya