SOLOPOS.COM - Tukul Arwana. (Instagram/@tukul.arwanaofficial)

Solopos.com, SOLO-Bukan hanya mengakibatkan pendarahan otak seperti dialami Tukul Arwana, organ tubuh lainnya juga rawan kena komplikasi hipertensi. Sebagaimana diketahui pria yang ngetop berkat Empat Mata itu sedang menjalani perawatan di RS PON lantaran mengalami pendarahan otak.

Komplikasi hipertensi selama ini memang lebih banyak menyerang otak yang dikenal juga dengan nama stroke. Tapi sebenarnya organ tubuh lainnya juga bisa merasakan dampaknya. Hal ini lantaran pembuluh darah ada di semua organ tubuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hipertensi sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya mengalami tekanan darah tinggi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Hal ini seperti dialami Tukul Arwana yang sebelum mengalami pendarahan otak sebenarnya sudah sering mengeluhkan pusing. Namun orang-orang terdekatnya tidak menyadari keluhannya itu sebagai gejala tekanan darah tinggi.

Kerusakan organ tubuh akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Satu Sisi Tubuhnya Lemah, Tukul Arwana Butuh 3 Bulan untuk Pemulihan

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.  Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Dokter dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia Dr. Tunggul Situmorang SpPD-KGH,FINASIM mengatakan tekanan darah merupakan penyebab utama kematian di dunia tapi juga menjadi beban utama sehingga ini menjadi masalah global.

”Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi seperti otak,” katanya seperti dikutip dari kemkes.go.id, Selasa (28/9/2021).

Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipertensi yang dapat terjadi seperti dikutip dari alodokter.com, Selasa (28/9/2021):

1. Masalah pada jantung dan pembuluh darah

Hipertensi berat yang tidak terkontrol dapat membuat struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah mengalami kerusakan. Akibatnya, akan muncul komplikasi hipertensi pada jantung dan pembuluh darah, seperti:

– Serangan jantung
Hipertensi lama kelamaan dapat membuat pembuluh darah arteri pada jantung menjadi keras dan mudah rusak. Jika kerusakan pada pembuluh darah jantung sudah cukup parah, maka aliran darah menuju otot-otot jantung akan terhambat. Hal ini kemudian dapat menyebabkan serangan jantung.

Baca Juga: Begini Cara Mencuci Beras yang Benar Agar Nutrisinya Terjaga

– Gagal jantung
Tekanan darah tinggi memaksa jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat membuat dinding dan otot jantung menebal, sehingga jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Jika jantung sudah tidak dapat memompa darah dengan baik, maka kondisi ini disebut gagal jantung.

– Aneurisma
Hipertensi dapat menyebabkan dinding arteri melemah dan memicu terbentuknya kantong yang rapuh di pembuluh darah arteri. Aneurisma umumnya terbentuk di aorta, namun bisa juga terbentuk pada pembuluh darah arteri di bagian tubuh lain.

Baca Juga: Kenali Gejala Hipertensi Seperti Dialami Tukul Arwana

Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin besar risiko terbentuknya aneurisma. Jika tekanan darah tetap tinggi, lama kelamaan kondisi ini dapat menyebabkan aneurisma pecah. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.

– Penyakit arteri perifer
Komplikasi hipertensi ini terjadi ketika aliran darah ke anggota tubuh tertentu, seperti kaki, lengan, perut, dan kepala, berkurang akibat rusaknya pembuluh darah. Penyakit arteri perifer dapat membuat bagian tubuh yang terdampak tidak dapat berfungsi dengan baik.

2. Masalah pada otak

Salah satu organ yang berisiko tinggi terkena kerusakan akibat komplikasi hipertensi adalah otak. Komplikasi hipertensi pada otak ada banyak, di antaranya:

– Stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah otak mengeras, sehingga aliran darah di otak menjadi kurang lancar. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan stroke ringan (TIA). Jika tidak ditangani, hipertensi yang sudah menyebabkan TIA berisiko tinggi menimbulkan stroke.

– Stroke
Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat. Hal ini dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.

Baca Juga: Memasuki Usia 40 Tahun, Wanita Disarankan Rutin Lakukan Ini

– Anerisma otak
Hipertensi kronis dan tidak terobati dalam jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya aneurisma otak. Aneurisma pada otak ini rentan pecah dan menyebabkan perdarahan otak yang sangat berbahaya.

– Penurunan daya ingat
Hipertensi yang tidak terkendali lama-kelamaan bisa menyebabkan aliran darah pada otak menjadi bermasalah. Akibatnya, hipertensi dapat menyebabkan fungsi otak, seperti berpikir, mengingat, belajar, atau berkonsentrasi, menjadi terganggu. Jika sudah parah, kondisi ini dapat berkembang menjadi demensia.



3. Kerusakan mata

Tingginya tekanan darah dapat mengganggu fungsi retina dan saraf mata, sehingga penglihatan menjadi terganggu.

Salah satu komplikasi hipertensi pada mata yang sering terjadi adalah retinopati hipertensi. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan dan rusaknya pembuluh darah di retina, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan.

Baca Juga: Awas! Minuman Ini Bisa Picu Hasil Positif Palsu Covid-19

Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan saraf mata akibat pecahnya pembuluh darah di dalam bola mata. Komplikasi hipertensi yang satu ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan permanen.

4. Gangguan ginjal

Jika dibiarkan tanpa penanganan, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengganggu kemampuan organ tersebut untuk berfungsi dengan baik. Lama-kelamaan, hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi berupa gagal ginjal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya