SOLOPOS.COM - Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. (Antara--R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG — Saat mendengar Kota Semarang, apa yang terlintas di ingatan kalian? Lawang Sewu? Iya benar, Lawang Sewu memang menjadi salah satu landmark yang ikonik di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu.

Bukan karena bangunan tersebut memiliki nilai sejarah. Tetapi bangunan tersebut juga memiliki arsitektur yang indah dan menawan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Ternyata ikon Kota Semarang bukan hanya Lawang Sewu hlo Sobat Espos. Ternyata ada beberapa tempat yang juga menjadi ikon Kota Semarang. Berikut ini beberapa tempat yang menjadi landmark Kota Semarang:

  1. Tugu Muda

Tentu tugu yang terletak di Jl. Pandanaran ini tidak asing lagi ya. Lokasinya persis di jantung Kota Semarang. Tugu Muda lokasinya berdekatan dengan Lawang Sewu dan hanya dipisahkan dengan jalanan saja. Di sekitar tuga tersebut terdapat taman yang indah. Pengunjung biasanya berfoto di dekat lokasi tugu.

Ekspedisi Mudik 2024
tugu muda Semarang
Tugu Muda Semarang. (Istimewa)

Tugu Muda ini merupakan saksi sejarah. Pertempuran lima hari di Semarang menjadi salah satu pertempuran yang terjadi untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada Oktober 1945, untuk mengenang pengorbanan rakyat dalam pertempuran lima hari itu, sebuah tugu dibangun di tengah Alun-alun Semarang.

Tugu ini pertama kali dibangun 28 Oktober 1945. Namun tugu tersebut tidak lama berdiri, kemudian dibongkar oleh tentara Belanda. Pembangunan ulang Tugu Muda pada 1950.

 

  1. Kota Lama

Siapa nih yang belum tahu Kota Lama Semarang? Kawasan ini berada di tepi Sungai Mberok di wilayah Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara. Kota Lama Semarang ini dijuluki Little Netherland karena memang bangunan-bangunan di wilayah ini memiliki gaya arsitektur zaman dulu.

Saat ini, kawasan Kota Lama sudah tertata dengan baik. Berbagai fasilitas publik juga telah disediakan oleh pengelola. Jadi cukup nyaman untuk berwisata di Kota Lama.

kota lama semarang
Sejumlah pemandu wisata berjalan melintasi bekas Kantor Surat Kabar Het Noorden pada masa Pemerintah Hindia Belanda saat mengikuti tur di kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022). (AntaraAji Styawan)

Tempat ini menawarkan indahnya bangunan-bangunan bergaya arsitektur Eropa tahun 1700-an. Bangunan-bangunan itu menjadi saksi bisu sejarah masa kolonial Belanda. Di sekitar lokasi juga ada kanal-kanal air yang dibangun pemerintah kolonial.

Dalam catatan sejarah, Kota Lama ini sudah ramai dari abad ke-17. Saat itu, kawasan ini merupakan salah satu pusat perdagangan di Indonesia. Pada abad ke-18 hingga abad ke-19, banyak pedagang Cina dan Arab yang memenuhi kawasan ini.

 

  1. Simpang Lima

Tempat ikonik berikutnya dari Kota Semarang adalah Simpang Lima. Lapangan ini juga disebut Lapangan Pancasila. Disebut Simpang Lima karena ini menjadi titik pertemuan dari lima jalan, yaitu Jl. Pahlawan, Jl. Pandanaran, Jl. Ahmad Yani, Jl. Gajah Mada, dan Jl. Ahmad Dahlan.

Kawasan ini merupakan pusat perbelanjaan dan penginapan serta pusat kuliner. Di sekitar Simpang Lima terdapat berbagai hotel, mal, Masjid Baiturrahman, tempat bioskop, dan lainnya. Selain itu, di sekitar Simpang Lima juga ada banyak PKL yang menawarkan berbagai aneka kuliner khas Semarang dan Jawa Tengah.

Simpang Lima ini merupakan area publik yang sangat ramai dikunjungi warga. Terutama saat akhir pekan dan hari libur. Pada malam hari, akan ada banyak orang yang datang ke Simpang Lima. Selain itu banyak sepeda hias yang unik disewakan.

bahasa semarang dialek semarangan
Pedagang kaki lima menanti pembeli saat pergantian Tahun Baru 2021 di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021). (Antara/Aji Styawan)

 

  1. Kelenteng Sam Po Kong

Ini salah satu tempat yang tidak boleh luput saat berkunjung ke Kota Semarang. Kelenteng Sam Po Kong atau biasa disebut Kelenteng Gedung Batu ini berlokasi di daerah Simongan, Kota Semarang. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata sekaligus tempat peribadatan bagi warga keturunan Tionghoa.

Kelenteng ini terkenal karena merupakan tempat pemujaan kepada seorang Laksamana dari zaman Dinasti Ming (1368-1643) dalam masa pemerintahan Kaisar Yung Lo (1402-1424) yang bernama Zheng He (1371-1435).

wisata semarang
Klenteng Sam Poo Kong Semarang. (Solopos/dok).

Dalam ceritanya, Laksamana Zheng He atau sering disebut Laksamana Cheng Ho sedang berlayar melewati Laut Jawa dna kemudian merapat ke Pantai Utara Semarang. Sebagai seorang nahkoda yang bergama Islam yang tengah berlayar menjelajah dunia sambil menyebarkan ajaran Islam, Laksmana Cheng Ho kemudian mendirikan sebuah masjid di tepi pantai tersebut yang sekarang telah berfungsi menjadi kelenteng.

Bangunan itu sekarang berada di tengah Kota Semarang diakibatkan Pantai Utara Jawa selalu mengalami pendangkalan yang diakibatkan ada sedimentasi. Sehingga lambat laun daratan semakin bertambah luas ke utara.

 

  1. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah kini juga menjadi landmark Kota Semarang. Masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini berada di Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid ini merupakan masjid terbesar dan termegah. MAJT juga menjadi salah satu masjid terbesar di Indonesia.

Masjid ini setiap hari ramai dikunjungi masyarakat. Baik yang ingin beribadah maupun berwisata. Arsitektur masjid ini memadukan tiga gaya. Arsitektur Jawa diwakilkan pada bagian badan atap masjid yang berbentuk limas serta dasar dasar tiang masjid bermotif batik seperti model tumpal, untuk walang, kawung, dan parang-parangan.

masjid agung di semarang
Masjid Agung Jawa Tengah. (Indonesiakaya.com)

Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah puncah masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi. Sedangkan arsitektur Roma-Yunani terlihat pada desain interior dan pewarnaan sudut-sudut bangunan.



Ciri khas masjid ini adalah memiliki enam buah payung hidrolik jumbo yang berada di teras masjid. Payung yang dapat membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi model yang ada di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Masing-masing payung memiliki tinggi 20 meter dan bentangan mencapai 14 meter. Payung ini difungsikan sebagai atap saat jumlah jemaah tengah meluap.

Selain itu, majid ini juga memiliki menara Asmaul Husna setinggi 99 meter. Menara yang disebut dengan Al Husna Tower ini terletak di pojok barat daya masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer. Keberadaan menara tersebut menjadi simbol kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya