SOLOPOS.COM - Kondisi gedung pertemuan di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa (15/3/2022). Gedung tersebut berkapasitas 3.000 orang. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN Gedung pertemuan yang dibangun Pemkab Klaten di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah bakal bernama Grha Bung Karno. Sebelumnya, gedung pertemuan yang digadang-gadang menjadi gedung pertemuan terbesar di Klaten itu disebut-sebut bernama Grha Megawati.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan gedung yang dibangun di tepi jalan by pass tersebut merupakan gedung yang cukup besar, megah, serta mewah dengan kawasan yang luas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Bismillah saja. Gedung itu kan di Klaten gedung yang cukup besar, cukup megah, dan mewah serta sangat luas. Memang rencana saya ambil tokoh yang besar yang hebat juga sesuai dengan gedungnya. Nama yang saat ini atau kemarin itu latah kan Grha Megawati. Tetapi biar itu menjadi kawasan yang menyatu antara Jl. Ir Soekarno serta Terminal Ir. Soekarno, gedung itu saya namai Grha Bung Karno,” kata Mulyani saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (1/8/2022).

Pemberian nama Grha Bung Karno atas inisiatif Mulyani sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh proklamator tersebut.

“Bung Karno itu sosok yang luar biasa dan berjasa untuk Indonesia. Di Klaten sudah ada bangunan yang monumental dan jalan yang monumental. Saya ingin Grha ini menjadi Grha yang monumental dan membanggakan,” kata dia.

Baca Juga: Asyik! Gedung Pertemuan Buntalan Klaten Bakal Dilengkapi Sentra Kuliner

Sebelumnya, Mulyani sempat melemparkan rencana nama gedung itu dengan nama Grha Megawati. Namun, nama itu belum resmi digunakan.

“Saat itu istilahnya sedang melempar isu, kemudian masyarakat bagaimana. Jadi sebenarnya itu belum pasti. Keinginan saja disetujui atau tidak, masuk atau tidak, juga menjadi bagian dari kajian kami,” ungkap dia.

Mulyani menjelaskan sejak ada pembangunan gedung pertemuan, bangunan lawas di samping Grha Bung Karno dibongkar oleh pemiliknya. Mulyani berharap setelah pembongkaran, ada pembangunan untuk mendukung kawasan Grha Bung Karno.

Lahan di sekitar grha yang bukan milik Pemkab bisa ditata menjadi mall, hotel, atau pun kuliner asalkan ditata.

Baca Juga: 3 Gedung Senilai Rp19,5 Miliar di Klaten Diresmikan, Ini Perinciannya

“Mall masuk, hotel masuk, kuliner juga masuk. Apapun itu nantinya asalkan ditata dan memperindah grha. Kami sudah minta ke DPUPR berkoordinasi dengan pemilik agar bisa lebih indah dan rapi,” kata Mulyani.

Hingga kini, pembangunan Grha Bung Karno masih berlangsung. Ditargetkan, pembangunan kawasan gedung tersebut rampung tahun ini.

Selain menjadi gedung pertemuan, kawasan grha itu bisa menjadi rest area lantaran berada di tepi jalan nasional. Pada kawasan tersebut bakal ada kawasan kuliner dan kini sudah dilengkapi masjid.

Lokasi gedung cukup strategis berada di tepi jalan nasional dan berdekatan dengan terminal serta stasiun. Proyek pembangunan gedung pertemuan di Buntalan dilakukan pemkab dibiayai dari APBD Klaten sejak 2018.

Baca Juga: Proyek Grha Megawati Klaten Diguyur APBD 2022 Senilai Rp19 Miliar

Berdasarkan data yang dihimpun, pagu anggaran proyek gedung itu pada 2018 senilai Rp3,5 miliar untuk pengurukan tanah serta pembuatan talut sungai. Pada 2019, nilai kontrak kelanjutan pembangunan gedung sekitar Rp15,4 miliar untuk mendirikan struktur hingga atap bangunan gedung utama.

Proyek pembangunan dilanjutkan pada 2020 dengan pagu awal Rp42,4 miliar dan menjadi Rp36,3 miliar setelah ada refocussing anggaran. Anggaran 2020 digunakan merampungkan pembangunan gedung utama, perataan tanah, serta pembangunan talut mengelilingi kawasan gedung.

Sementara, alokasi anggaran pada 2021 sekitar Rp6 miliar di antaranya untuk membangun masjid, pemasangan paving sekitar gedung utama, pembangunan gedung katering, serta bangunan penghubung. Pada 2022, Pemkab Klaten mengalokasikan anggaran Rp19 miliar untuk melanjutkan pembangunan gedung.

Alokasi anggaran itu di antaranya digunakan membiayai kegiatan pembangunan pagar sisi depan, pendapa, taman, serta pembuatan lahan parkir. Alhasil, total anggaran yang digelontorkan untuk membangun gedung itu sekitar Rp80 miliar.

Baca Juga: Masjid Sudah Jadi, Gedung Pertemuan Buntalan Klaten Difungsikan 2023

Gedung pertemuan utama berdiri di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan kapasitas gedung diperkirakan mampu menampung 3.000 orang. Gedung itu digadang-gadang menjadi gedung pertemuan terbesar di Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya