SOLOPOS.COM - Pendiri dan pimpinan Gondhez’s, Nunggal (kiri), di Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Sabtu (15/8/2020) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Gondhez's atau GDZ's yang lahir pada era 1980-an ternyata bukan geng tertua di Kota Solo. Era 1980-an menjadi momentum kelahiran geng-geng di Kota Bengawan.

Banyak geng besar yang lahir pada dekade itu. Dari sekian geng yang lahir di Solo, ternyata Gondhez’s (GDZ's) bukanlah yang tertua. Beberapa bulan sebelum lahirnya GDZ's, ada geng lain yang lebih dulu muncul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Geng ini bernama Gojeck yang lahir atas prakarsa Parwoto alias PWT, warga Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo. Sepak terjang geng yang terbilang besar itu cukup membuat keder lawan-lawannya.

Sebelum Jadi Pengantar Jenazah Covid-19 Solo, Hananto Pernah Ke Aceh Bantu Korban Tsunami 2004

“Pendirinya almarhum Parwoto. Berdirinya Gojeck dan Gondhez’s unda-undi, duluan Gojeck beberapa bulan. Awal-awalnya kami sering banget tarung, gesekan terus. Sampai bertahun-tahun. Tapi Gojeck berakhir sekitar 1990-an,” ujar Nunggal, pimpinan Gondhez's kepada Solopos.com, Jumat (28/8/2020).

Kendati sempat berseteru selama bertahun-tahun, beberapa tahun terakhir Nunggal mempunyai hubungan yang baik dengan Parwoto sang pimpinan geng tertua Solo.

Bahkan ketika Parwoto meninggal dunia akhir Agustus 2020, Nunggal bersama seorang panglimanya ikut melayat ke rumah duka wilayah Kadipiro.

Pilkada Sukoharjo: Total 9 Partai Politik Dukung Joswi, Etik-Agus 4 Parpol

Bronx

“Walau sempat tarung bertahun-tahun pada akhirnya saya dan Parwoto seperti kakak adik. Hubungan kami sangat baik. Hingga akhirnya PWT meninggal dunia beberapa hari lalu. Saya dan Mas Melur ikut mengantarkan kepergian PWT terakhir kali,” aku dia.

Selain Gojeck sebagai geng tertua Solo, menurut Nunggal, pada era 1980-an juga ada beberapa geng yang muncul. Misalnya pada tahun 1987 lahir geng Bronx dengan wilayah kekuasaan Jajar dan Kota Barat.

Awal kemunculan Bronx sering bergesekan dengan kelompok GDZ's. “Awal lahirnya Bronx gesekan dengan GDZ's. Tapi pentolannya begitu tahu saya terus baik dan jadi teman baik,” urai Nunggal.

Zona Merah Bertambah Cukup Banyak, Salah Satunya Kota Solo

Ada juga geng Jackpot yang kala itu bermarkas sekitar GOR Manahan. Tapi geng Jackpot belum pernah bersinggungan dengan Gondhez’s. Geng lain yang tidak pernah bergesekan dengan GDZ's yaitu Zharap pimpinan Rudi “Ngeces”.

Sinthing

Wilayah operasi dan kekuasaan geng ini yakni Kelurahan Purwodiningratan dan sekitarnya. “Bronx dan Zharap baik sekali hubungannya dengan Gondhez’s,” katanya.

Duh! 393 Guru SD-SMP Surabaya Positif Covid-19

Namun, menurut Nunggal, pada era 1980 an ada juga geng yang kerap berseteru dengan Gondhez’s. Geng itu bernama Sinthing dengan wilayah operasi Kelurahan Penumping dan sekitarnya. Menurut Nunggal, geng itu akhirnya bubar setelah terus ada tekanan dari GDZ.

Dari sekian geng yang pernah ada, Nunggal mengklaim Gondhez’s dan Gojeck yang paling besar dan kuat. “Saya ndak menyombongkan diri, dulu Gojeck dan Gondhez’s yang paling disegani di Solo. Sampai sekarang Gondhez's masih ada,” tegas Nunggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya