SOLOPOS.COM - Calon wali kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono (kanan), menunjukkan maket rumah bantaran untuk yatim piatu saat jumpa pers di Omah Pemenangan Bajo, di Jl. Ki Ageng Mangir, Penumping, Laweyan, Solo, Selasa (24/11/2020). Dalam jumpa pers tersebut pasangan Bajo menjelaskan tiga program unggulan yang akan diwujudkan yakni rumah bantaran, jalan layang, dan jalur kereta api bawah tanah apabila memenangi Pilkada Solo 2020. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pasangan cawali-cawawali Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) menyinggung kembali pernyataan mereka ketika Debat Publik I Pilkada Solo 2020. Dalam acara yang digelar di The Sunan Hotel pada Jumat (6/11/2020) malam itu Bagyo mengeluarkan pernyataan yang dianggap blunder.

Saat itu Bagyo bilang akan membangun perumahan di bantaran Bengawan Solo dan itu menyalahi peraturan pemerintah. Area bantaran sungai tidak dibolehkan untuk tempat hunian alias harus steril.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat menggelar konferensi pers pada Selasa (24/11/2020), Bajo mengklarifikasi lahan untuk pembangunan perumahan bukan jalur sempadan sungai atau area hijaunya. Tapi lahan kosong di luar kawasan itu.

Jika Menang Pilkada Solo 2020, Bajo Akan Bangun Jalur Kereta & Sungai Bawah Tanah

Keberadaan perumahan tersebut akan diperuntukkan anak-anak yatim piatu dan anak-anak telantar. Sebab, Bagyo mengatakan salah satu program unggulan Bajo adalah merawat anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar.

“Kami akan bangun perumahan-perumahan untuk anak yatim piatu dan anak telantar. Kami akan gunakan lahan bukan bantaran atau taman, tapi lahan dekat situ. Karena waktu dalam debat pendek, saya nyebut bantaran,” ujar dia.

Dari hasil blusukan Bajo beberapa bulan terakhir, menurut Bagyo, masih ada lahan luas di dekat Bengawan Solo yang bisa digunakan untuk perumahan. “Lokasinya setelah taman hijau dan jalan,” kata dia.

Mabuk Ciu, 3 Pemuda Danukusuman Solo Nekat Mengeroyok Kurir

Klaim Tahu Aturan

Bagyo menyatakan tidak ada niatan sedari awal untuk menggunakan bantaran Bengawan Solo untuk perumahan. Sebab dia mengetahui regulasinya seperti apa dan Bajo memiliki tim ahli yang tahu aturan pemerintah.

Dia mengaku sangat prihatin dengan kehidupan anak-anak yatim piatu di tempat-tempat penampungan. “Saya merasa sedih, tempat-tempat penampungan yang ada kurang manusiawi. Saya merasa ikut prihatin,” sambung dia.

Bajo ingin anak-anak yatim piatu bisa mendapatkan tempat tinggal dan fasilitas yang layak. Mereka harus dibimbing dan dibekali dengan berbagai keterampilan sebagai bekal bekerja ketika dewasa. “Harus diberi bimbingan,” tegas dia.

Kian Moncer, Bisnis Kuliner Gibran Dapat Kucuran Dana Segar Rp28,3 Miliar

Selain akan membangun perumahan untuk yatim piatu di lahan kosong dekat Bengawan Solo, Bajo berencana membangun infrastruktur jalan layang dan jalur kereta bawah tanah. Tidak main-main jalur kereta bawah tanah akan dilengkapi dengan sungai bawah tanah yang airnya jernih karena difilterisasi, sehingga menjadi habitat yang sehat bagi berbagai jenis ikan.

Keberadaan jalan layang dan jalur kereta bawah tanah diyakini bisa mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas di Kota Bengawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya