SOLOPOS.COM - Anggota komunitas Omah Ulo, Bintang Putra Sadewa, menunjukan ular taliwongso di basecamp Omah Ulo, Purbayan, Singopuran, Kartasura, Jumat (3/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, SUKOHARJO – Teror ular yang bermunculan belakangan ini disebut-sebut akibat musim telur ular menetas. Namun, ada dugaan lain soal teror tersebut, yakni rusaknya ekosistem ular.

Anggota Komunitas Omah Ulo, Bintang Putra Sadewa, mengatakan, predator ular, seperti biawak, garangan, burung hantu, elang, dan hewan lainnya mulai berkurang. Hal itu disebabkan adanya perburuan liar yang dilakukan sebagian orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena rantai makanan tidak seimbang, akhirnya populasi ular tidak ada yang memakan. Predator yang seharusnya memakan ular jumlahnya semakin menurun, sehingga jumlah ular semakin banyak,” kata Bintang Putra Sadewa, saat ditemui Solopos.com di basecamp Omah Ulo, Purbayan, Singopuran, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (3/1/2020).

Menurut Bintang Putra Sadewa, sejak November 2019 hingga saat ini, pelaporan mengenai penemuan ular di permukiman warga se-Soloraya meningkat. Bahkan dalam satu hari bisa mencapai tiga hingga lima laporan. “Dari November hingga sekarang yang kami bawa pulang sekitar 30 ekor ular," katanya.

Salah satu anggota komunitas Omah Ulo lainnya, Samudra Budi, memprediksi musim ular menetas terjadi hingga Februari 2020. Terutama saat curah hujan tinggi.

“Biasanya ular berada di bantaran sungai dan lubang tanah, karena terkena air bisa naik ke daratan,” terang Samudra Budi.

Samudra Budi mengimbau jika ada penemuan ular di permukiman sebaikanya jangan dibunuh. Karena pada prinsipnya membunuh satu ekor ular sama saja memelihara 10 ekor tikus.

“Satu ular bisa memakan satu tikus. Jika tikus tersebut tidak dimakan ular, tikus tersebut bisa beranak sebanyak 10 ekor,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya