SOLOPOS.COM - Prajogo Pangestu (Bisnis)

Solopos.com, SOLO – Prajogo Pangestu, salah satu pengusaha terkemuka yang menurut perkiraan Forbes memiliki kekayaan mencapai Rp81 triliun.

Belum lama ini, konglomerat Prajogo Pangestu mengumumkan kembali melakukan pembelian sisa saham atau 33,33 persen saham Star Energy Group Holding Pte Ltd senilai US$440 juta atau Rp6,29 triliun dari BCPG Thailand melalui perusahaan yang dikendalikannya, Green Era Pte Ltd.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Mengutip Bisnis dari keterangan resmi di situs Grup Barito, ternyata Prajogo sudah lama mengincar Star Energy dan berkeinginan menjadi pengendali sepenuhnya sejak 2009, langkah tersebut diambil untuk menjaga stabilitas keuntungan di bisnis energi.

Sejak 2009, Prajogo sudah mengincar 51 persen saham Star Energy senilai Rp5,1 triliun atau US$555 juta. Langkah tersebut dimulai dengan menguasai 40 persen saham Star Energy setelah membeli dari pendiri Star Energy lainnya, yaitu Supramu Santoso.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan, sisanya dimiliki Nusantara Capital sebesar 30 persen dan perusahaan keuangan asal London sebesar 30 persen. Kemudian, pada 2018, Barito Grup merampungkan rights issue untuk membeli 66,67 saham di Star Energy Group Holdings Pte Ltd. dengan perolehan dana senilai US$8,9 triliun.

Baca Juga: Bangun Mal-Mal Baru, Pengusaha Siap Gelontorkan Rp8,25 Triliun

Agus Salim Pangestu yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Direktur PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mengatakan berhasil melakukan akuisisi 66,67 persen saham Star Energy pada 29 Juni 2018.

Pada rights issue tersebut, Prajogo menjadi pendukung terkuat dengan menyetor sebesar Rp7,4 triliun dan melakukan tambahan pemesanan sebesar Rp1,4 triliun.

Star Energy merupakan produsen energi panas bumi terkemuka di Indonesia, beroperasi di Wayang Windu, Salak, dan Darajat dan mampu menghasilkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik jutaan rumah di Indonesia.

Pada April 2017, Konsorsium Panas Bumi Star Energy menyelesaikan Perjanjian Jual Beli Saham untuk lapangan geothermal Salak dan Darajat, yang bersama-sama menghasilkan listrik 413 MW dan memasok 235 MW uap.

Baca Juga: Pengusaha Kuliner Perlu Tahu, Ini Cara Mendapatkan Sertifikat Halal MUI

Star Energy saat ini mengoperasikan fasilitas panas bumi dengan kapasitas pembangkitan terpasang kotor sebesar 227 MW. Di Sukabumi, Star Energy Geothermal Salak, Ltd. juga mengelola salah satu lapangan geothermal terbesar di dunia, dengan kapasitas pembangkitan terpasang bruto 197 MW dan kapasitas penjualan uap 180 MW.

Di Garut, Star Energy Geothermal Darajat II, Limited memiliki kapasitas pembangkit terpasang kotor sebesar 216 MW dan kapasitas penjualan uap sebesar 55 MW.

PT Barito Pasific adalah adalah lini bisnis utama Prajogo Pangestu. Perusahaan ini dirintis oleh Prajogo muda yang sempat bekerja sebagai sopir angkot di Kalimantan Barat. Seperti dilansir dari berbagai sumber, sebelumnya pria yang lahir dengan nama Phang Djoem Phen di Sambas, Kalimantan Barat itu pernah merantau ke Jakarta setelah lulus SMP namun bernasib tidak beruntung.

Baca Juga: Dikenal Tajir Melintir, Ini Profil Maharani Kemala Crazy Rich Bali

Saat menjadi sopir angkot di medio 60-an, Prajogo bertemu dan berkawan baik dengan pengusaha kayu Malaysia Bong Sun On alias Burhan Uray. Pertemanan itu membawa Prajogo bergabung dengan PT Djajanti Group, perusahaan milik Burhan yang bergerak di bidang kayu. Kerja keras selama menjadi karyawan membuat Prajogo Pangestu memegang jabatan general manager (GM) pabrik Plywood Nusantara Gresik.

Setahun kemudian, Prajogo memulai bisnisnya sendiri dengan membeli CV Pasific Lumber dengan sistem kredit. Pembayarannya lunas hanya dalam waktu satu tahun. Selang beberapa tahun CV tersebut berganti nama menjadi PT Barito Pasific yang bergerak di bidang energi, khususnya pengelolaan panas bumi.

Di era Soeharto, Prajogo Pangestu adalah taipan disegani di Indonesia. Dia dikenal dekat dengan keluarga Cendana. Kedekatan itu membuat Barito Group mengekspansi usaha hingga ke bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan. Kini perusahaan tersebut dikembangkan oleh sang anak Agus Salim Pangestu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya