SOLOPOS.COM - Proses penggalian situs Tegal Weru di Persawahan Dusun Tegal Weru Sariharjo, Ngaglik Sleman, Selasa (29/4/2014). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB DIY, Wahyu Astuti, menambahkan meski hasil yang ditemukan bukan stuktur candi tetapi hal itu akan dapat menjadi catatan ilmiah tersendiri bagi kepurbakalaan di DIY.

Pada awalnya memang tim menduga di area sawah itu terdapat candi. Tetapi pihaknya sudah melakukan pengecekan dan temuan itu bukan candi melainkan reruntuhan batuan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Penemuan berawal dari laporan pemilik sawah kepada BPCB pada Januari lalu. Bahkan di lokasi eskavasi itu pernah ditemukan arca pada 1964. Rencananya eskavasi tersebut akan ditutup pada Jumat (9/5/2014) hari ini.

Wahyu menambahkan, dalam satu tahun BPCB diberikan program dua kali ekskavasi untuk wilayah DIY. Ekskavasi terutama dilakukan untuk mengantisipasi adanya temuan baru. Untuk eskavasi selanjutnya ia belum bisa menentukan karena masih dalam kajian.

“Kalau situs yang sudah di ekskavasi 2013 seperti Situs Tinjon [Sambirejo, Prambanan] di sana ada tim pemelihara. Kemudian kalau di Bedingin [Mlati] itu sudah diurug dan hasil temuan lempengen emas dititipkan di pemeliharaan Mlati. Penggalian Situs Bedingin tidak bisa dilanjutkan karena ada rumah di sekitarnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya