Jakarta-– Muhammadiyah menanggapi positif kekhawatiran sejumlah pihak atas rencana pembukaan muktamar oleh Presiden SBY pada 3 Juli mendatang. Namun tidak tepat pula bila acaratersebut lantas dicurigai upaya intervensi pemerintah terhadap ormas Islam besar tersebut.
“Apapun modus pembukaan dan siapapun yang membukanya, tidak mempengaruhi Muhammadiyah. Ini hanya fatsun politik dan fatsun moral. Rentan intervensi jadi sebuah saran buat kita,” tegas Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, dalam diskusi bertajuk ‘Ormas Islam Rentan Intervensi’ di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, Jumat (25/6/2010).
Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya
Muktamar ke 46 dan peringatan 1 abad Muhammadiyah dijadwalkan dibuka pada 3 Juli 2010 dan digelar di Jogjakarta. Presiden SBY yang pada waktu itu berada di Madinah akan membuka secara langsung melalui sambungan satelit sehingga tidak memungkinkan terjadi dialog dua arah.
“Tidak ada niatan Pak SBY untuk intervensi. Marilah kita husnudzon (berbaik sangka), jangan suudzon (berburuk sangka) dan sikap-sikap negatif, nanti jatuhnya jelek dan berdosa. Muhammadiyah tetap kritis kepada pemerintah,” sambung Din.
dtc/isw