SOLOPOS.COM - Legenda hidup bulu tangkis asal Kota Solo, Eng Hian, saat berkunjung ke Badminton Cafe Community Jl MT Haryono Solo, Rabu (12/1/2022) sore. (Espos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Legenda bulu tangkis asal Kota Solo, Eng Hian, buka-bukaan alasan dirinya tak mengarahkan anaknya menjadi atlet olah raga kendati dirinya kini menjadi pelatih ganda putri di Pelatnas Cipayung.

Saat diwawancara wartawan di Badminton Cafe Community Jl. MT Haryono Solo, sosok yang membawa ganda putri Greysia Polli-Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade 2020 itu menyebut pemerintah masih kurang perhatian terhadap atlet Tanah Air. Terutama, nasib atlet setelah pensiun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya dan Mas Budi [Dumatno Budi Utomo, pemilik Badminton Cafe Community], kami punya anak tidak kami turunkan ke olah raga loh mas. Ya Karena takut itu,” ujar dia sembari tertawa, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga : Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (14/1/2022): Ada 1 Film Baru, Apa Itu?

Menurut legenda bulu tangkis Solo itu kekhawatiran yang sama dirasakan para orang tua atau masyarakat di Indonesia. Ia menyebut kondisi seperti itu terasa di Solo selama puluhan tahun terakhir ini.

Selama ini masyarakat enggan menerjunkan anak mereka sebagai atlet profesional lantaran kurangnya jaminan hidup di situ. Padahal periode 1980-an hingga 1990-an, Eng Hian menyampaikan Solo merupakan lumbung atau gudang pemain muda.

“Dulu Solo itu gudangnya [pemain muda berbakat], sampai orang mau cari bibit muda, tujuan utamanya Solo. Ya sekitar tahun 1980-an sampai 1990-an. Setelah kami [Eng Hian dan Budi] ke Jakarta, mawut itu. Penyebab utamanya menurut saya ya antusiasme para orang tua yang sangat kurang,” papar dia.

Baca Juga : Tayang Nanti Malam, Bocoran Layangan Putus Episode 9: Surat dari Raya

Namun beberapa tahun terakhir, Eng Hian mengakui mulai ada penghargaan yang layak dari pemerintah kepada para atlet berprestasi. Kondisi itu membuat anemo masyarakat kembali meningkat untuk mendukung anaknya sebagai atlet bulu tangkis. Apalagi, prestasi atlet nasional sedang bagus saat ini.

Seperti, raihan medali emas Greysia Polli-Apriyani Rahayu dalam ajang Olimpiade 2020 dan juara Indonesia Open 2021, Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Gideon. Eng Hian mengusulkan agar pemerintah juga memberikan apresiasi kepada para atlet yang telah pensiun, seperti dalam bentuk jaminan kesehatan.

“Bonus sudah bagus, tapi yang bisa lebih ditingkatkan seperti tunjangan setelah pensiun. Apresiasi lah prestasi di level olimpiade, medali. Kalau terbentur aturan bisa dialihkan ke kesehatan seumur hidup di RSUD. Raihan medali olimpiade itu kan di Indonesia tak lebih 50 orang. Artinya pemerintah tidak berat,” usul dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya