SOLOPOS.COM - Ilustrasi makan di hotel dan restoran. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Dengan pelonggaran aturan aktivitas publik, momentum bulan Puasa 2022 menjadi angin segar bagi dunia pariwisata Kota Solo. Pada 2022 ini, buka bersama mulai sering dilakukan meski digelar secara terbatas baik di hotel maupun restoran.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Sistho W Sreshtho mengatakan, pada 2022 animo masyarakat terhadap kegiatan buka bersama di restoran dan hotel sudah membaik dibanding dua tahun lalu. Hal itu tak lepas dari adanya pelonggaran aturan mobilitas masyarakat dan aktivitas publik oleh pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ramadan kali ini acara buka bersama sangat berbeda jauh daripada tahun-tahun sebelumnya. Hampir tiap hari saya saya cek kawan-kawan perhotelan dan restoran-restoran. Kita bisa lihat sendiri semua acara buka bersama sudah dipenuhi oleh para tamu,” jelas Sistho saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/4/2022).

Baca Juga: Hotel Expo 2022: Tingkatkan Okupansi dan Kenalkan Potensi Hotel di Solo

Naiknya tingkat permintaan buka bersama menurut Sistho dirasakan oleh semua pelaku usaha pariwisata. Restoran kecil, restoran besar hingga hotel berbintang. Kkhususnya hotel yang memiliki area ruang makan yang cukup besar sangat menjadi pilihan utama bagi para tamu.

Animo masyarakat tersebut cukup menyumbang pendapatan hotel dari bidang food and beverage (makan dan minum). Secara garis besar ada dua revenue hotel menurut Sistho. Pertama, food and beverage (FnB) service revenue, yang masih terbagi lagi menjadi berbagai macam.

Salah satunya banquet revenue yang dihasilkan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), wedding, dan restaurant revenue. Kedua, room revenue. Berbeda dengan FnB, sektor room revenue berasal dari kontribusi kamar hotel.

Baca Juga: The Alana Hotel Sajikan Kambing Guling dan Kopi Turki

Sistho mengatakan, pada bulan Ramadan, permintaan buka bersama menyumbang setidaknya 80 persen dari total revenue yang dihasilkan oleh food and beverage. Artinya pendapatan buka bersama jauh lebih besar dibanding dengan MICE, wedding, dan lainnya. Hal itu dikarenakan kontribusi banquet seperti MICE dan wedding menurun karena jarang ada aktivitas makan dan minum siang hari.

“Faktanya kegiatan pertemuan berkurang jauh [Ramadan]. Orang tidak melakukan pertemuan karena tidak makan dan minum. Apabila dari total revenue yang dihasilkan dari FnB tadi, maka buka bersama menyumbang 80 persen dari total keseluruhan revenue yang dihasilkan oleh FnB,” tegasnya.

Namun, pendapatan dari buka bersama tak cukup menandingi hasil dari room revenue, atau hasil pendapatan dari layanan kamar hotel. Namun buka bersama menjadi penyumbang terbesar dari sektor FnB. Jika dibandingkan dengan room revenue, FnB hanya menyumbang 20 hingga 30 persen bagi pendapatan hotel. Sedangkan room revenue bisa menyumbang 80 persen untuk pendapatan hotel.

Baca Juga: Mau Buka Bersama di Hotel, The Sunan Hotel Solo Siapkan Menu Khusus

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, misalnya The Alana Hotel, H-8 Lebaran sudah menutup reservasi buka bersama. Jika dibandingkan dengan 2021 dan 2020, terjadi kenaikan permintaan buka bersama dua kali lipat.

“Dari awal hingga akhir bulan [Ramadan] sudah penuh, terboking. Bahkan sudah diclose untuk reservasi bokingnya. Tiap hari sekitar 100 hingga 120 orang per harinya. Tahun lalu pada periode sama, Ramadan, maskimal hanya 50 hingga 60 orang saja per hari untuk tingkat keterisiannya,” jelas Sistho yang juga menjabat sebagai General Manager The Alana Hotel.

Ihwal membaiknya permintaan buka bersama di hotel dan restoran, General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari juga mengatakan hal demikian. Retno mengatakan ada kenaikan permintaan buka bersama meski pada 2021 The Sunan Hotel sudah mulai mengalami kenaikan tamu buka bersama dibanding 2020.

Selain itu, mereka juga melakukan penyesuaian harga dibanding tahun sebelumnya.

“Sejak tahun lalu sudah tinggi ya kalau kami. Secara volume reservasi ada kenaikan. Harga ada penyesuaian juga, karena tahun lalu kami masih wait and see,” jelas Retno via telepon, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya