SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, TURIN — Gianluigi Buffon menolak pemberian jersey bernomor punggung satu dan ban kapten sekembalinya ke Juventus. Buffon tak mau mengambil hak yang dimiliki pemain lain setelah ia hengkang dari Paris Saint Germain (PSG). Kiper 41 tahun itu memilih mengenakan nomor punggung 77 yang merupakan nomor khasnya saat bermain bersama Parma.

Jersey nomor satu menjadi milik Wojciech Szczesny setelah Buffon resmi pindah ke PSG. Di saat yang bersamaan, jabatan kapten jatuh ke tangan Giorgio Chiellini. Szczesny dan Chiellini sebenarnya bersedia menyerahkan statusnya demi Buffon. Namun, pemain yang dijuluki Superman itu enggan menerima pengorbanan rekan-rekannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sudah memikirkan nomor 77, nomor itu mewakili sejarah karier saya. Saya memiliki nomor ini di Parma dan memberikan saya keberuntungan, saya sangat menyukainya,” ujar Buffon seperti dilansir Football Italia, Jumat (5/7/2019).

Nomor 77 memang bersejarah bagi Buffon. Angka itu awalnya tidak dilirik Buffon ketika di Parma. Pada musim 2000/2001, Buffon memilih menggunakan nomor 88 di Parma. Nomor itu rupanya menimbulkan kontroversi, karena dikonotasikan dengan simbol Neo-Nazi.

Nomor 88 dianggap representasi dari alfabet HH atau Heil Hitler (salut untuk Adolf Hitler). Namun Buffon mengklaim nomor itu merupakan simbol kebangkitan setelah dia gagal membela Timnas di Piala Eropa karena cedera patah tangan.

Tak ingin memperpanjang kontroversi, sang kiper akhirnya mengenakan nomor 77 di pengujung kariernya di Gialloblu. Nomor itulah yang mengantarnya pindah ke Juve dan menjadi legenda Bianconeri.

Buffon berterima kasih pada Szczesny dan Chiellini yang sudah menawarkan jersey nomor satu dan ban kapten. Namun kiper legendaris Timnas Italia itu menegaskan tak kembali ke Juve untuk merebut status milik pemain lain.

Buffon juga menilai tugas sebagai kiper utama tetap berhak disandang Szczesny. Meski demikian, Buffon masih berambisi tampil sebanyak mungkin di bawah mistar gawang Si Nyonya Tua. Klausul wajib dimainkan minimal delapan pertandingan masuk dalam kontraknya.

“Saya di sini bukan hanya untuk bermain beberapa menit karena Juve memiliki hierarki yang jelas. Saya harus memastikan diri siap untuk membantu tim tiap ada kesempatan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya