SOLOPOS.COM - Budi Prihardjanto (Foto: SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Budi Prihardjanto (Foto: SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Pria satu ini sudah hampir 15 tahun berkarier di dunia perhotelan. Pengalamannya sebagai seorang butler telah membentuk jiwanya menjadi jiwa melayani.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Butler itu sendiri bertugas melayani tamu yang ditempatkan khusus di kamar kelas president suite, yang biasanya ada di hotel-hotel mewah.

“Dari pengalaman ini saya ingin bisa menyenangkan orang lain. Saya menganggap bekerja di hotel ini sebagai pekerjaan unlimited. Karena bisa  diaplikasikan di mana saja, termasuk di rumah,” tutur Budi Prihardjanto, pria yang saat ini menggantikan Hengky Tambayong sebagai General Manager (GM) Solo Paragon Hotel & Residance.

Karier Budi berawal dari Hotel Regeon di bagian food and baverage (F&B) tahun 1996. Kemudian, tahun 1997 ia pindah ke Dharmawangsa Hotel dan mulai memupuk keahliannya menjadi seorang butler.

“Di Dharmawangsa ini saya bisa terus meniti karier, mulai dari supervisor, asisten manajer hingga manajer di tahun 2003,” tuturnya.

Tidak hanya di dalam negeri. Ia pun mengaku banyak menimba ilmu di luar negeri, seperti di Maldives, sebuah kepulauan di lepas laut India.

“Di sana, saya bekerja sebagai Residance Host. Setelah 2,5 tahun di Maldives, saya pindah ke Bangkok. Pada tahun 2008, saya memutuskan untuk keluar dari hotel dan bergabung dengan International Institute of Modern Butler di Florida sebagai trainer dan konsultan.”

Dari sini, lanjut Budi, ia bisa keliling dunia seperti ke Jeddah, Thailand, Malaysia, Turki dan beberapa negara lainnya.

“Tetapi, lantaran terjadi krisis di AS tahun 2009, akhirnya saya kembali ke Jakarta dan masuk lagi ke industri perhotelan dengan bergabung di Swiss-Belhotel International.”

Tahun 2010, Budi bergabung dengan Tauzia Hotel dan tahun tersebut ia diberi kesempatan menjadi GM di Solo Paragon yang masih satu manajemen.

“Di Solo saya seperti pulang kampung. Dan saya cukup bangga bisa menjadi bagian dari berkembangnya Kota Solo,” ujarnya.

Dengan kondisi Kota Solo yang semakin dinamis, lanjut Budi, ia yakin Solo Paragon punya banyak peluru untuk menembak market yang lebih luas.

“Saat ini Walikota Solo tengah membuat kue yang lebih besar yang bisa dimakan ramai-ramai oleh hotel di Solo. Kepada hotel-hotel yang ada dan yang akan masuk ke Solo, mari bersaing di bidang pelayanan. Pengalaman saya sebagai butler akan saya bawa ke Solo Paragon untuk meningkatkan daya saing kami,” tambah pria kelahiran 4 Februari 1973 ini.

(Hijriyah Al Wakhidah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya