SOLOPOS.COM - Budi Kurnia (istimewa)

Solopos.com, SOLO — Persis Solo benar-benar mendapat cobaan berat menjelang restart Liga 2 2020. Ketika sejumlah kompetitor telah berlatih untuk mengembalikan kondisi fisik pemain, Persis justru kehilangan pelatih fisiknya, Budi Kurnia.

Pelatih 32 tahun itu memutuskan mundur karena ingin fokus menyelesaikan studi S2-nya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Surat pengunduran diri Budi tertanggal 30 Agustus 2020 telah diterima CEO Persis, Azmy Alqamar. Pihak klub dikabarkan memahami alasan yang membuat eks Pelatih PSIS Semarang itu memilih angkat kaki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rumah TNI AU Adi Sumarmo Terdampak Tol Solo-Jogja, Gantinya Lebih Luas

Budi juga telah memberikan salam perpisahan pada pendukung Persis lewat akun media sosialnya, Senin (31/8/2020). Di Instagramnya, Budi menuliskan kata “Terima kasih” sembari mengunggah foto dirinya tengah berjalan di lapangan dengan tatapan kosong.

Dikonfirmasi Solopos.com, Senin, Budi mengaku sudah mempertimbangkan matang keputusan mundur dari Laskar Sambernyawa. Budi tak ingin fokusnya di Persis terbagi dengan tugas menyelesaikan tesis di UNJ. Kompetisi Liga 2 2020 yang hanya akan berlangsung satu hingga dua bulan juga membuatnya membulatkan tekad untuk fokus ke pendidikan.

“Kompetisi maksimal hanya dua bulan, regulasi juga membuat pelatih kemungkinan hanya menerima gaji 50%. Jadi lebih baik menyelesaikan penelitian saya,” ujar pelatih asal Garut itu.

Bukan Karena Gaji

Budi menampik keputusannya tersebut berkaitan dengan sejumlah gaji yang belum dibayarkan. Disinggung apakah pendekatan klub lain turut mendorongnya mundur dari Persis, dia juga membantah. “Sementara tidak ada. Namun kalau ada tim lain yang komitmen dan serius, mungkin bisa saya pikirkan,” tutur Budi yang pernah menjadi pelatih fisik Persis di era Freddy Muli, Widyantoro, Jafri Sastra hingga Salahudin itu.

Mundurnya Budi praktis membuat program latihan fisik Persis terancam terganggu. Apalagi sepak mula kompetisi bakal digelar 17 Oktober 2020 atau kurang dari dua bulan. Manajer Persis, Hari Purnomo, mengakui tim cukup kehilangan Budi Kurnia.

Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali ke Zona Merah Risiko Covid-19

Namun pihaknya memahami alasan sang pelatih meninggalkan Laskar Sambernyawa. “Sebenarnya repot juga, apalagi kompetisi semakin dekat. Namun studi Budi Kurnia memang butuh waktu dan fokus,” ujarnya.

Manajemen mengaku belum berencana mencari sosok pengganti Budi. Saat ini Persis masih memiliki Kahudi Wahyu, Choirul Huda, Hermansyah dan Dani Suryadi sebagai pendamping pelatih kepala, Salahudin. “Mungkin kami maksimalkan yang ada dulu. Sebelum Budi masuk, Dani biasa memimpin latihan fisik tim,” ujar Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya