SOLOPOS.COM - ilustrasi (bisnis-jabar.com)

Budi daya ikan di Kudus terus digalakkan antara lain dengan menggenjot produksi benih ikan.

Semarangpos.com, KUDUS-Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berupaya menggenjot tingkat produksi benih ikan air tawar guna memenuhi kebutuhan pasar lokal Kudus, kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santoso.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami menargetkan, tahun ini bisa memenuhi kebutuhan benih ikan air tawar untuk pasar lokal Kudus hingga lebih dari 50-an persen,” ujarnya di Kudus, Rabu (27/1/2016).

Ia mengakui, kebutuhan benih ikan di Kudus masih belum bisa dipenuhi seluruhnya oleh Balai Benih Ikan (BBI) milik Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan Kudus.

Adapun benih ikan yang dihasilkan dari BBI, yakni benih ikan lele, nila, gurami dan koi.

Sementara sarana dan prasarana budi daya ikan air tawar di Kabupaten Kudus untuk saat ini dianggap cukup.

Kepala Bidang Perikanan Fajar Nugroho menambahkan, upaya meningkatkan produksi benih ikan air tawar, di antaranya ditempuh dengan melakukan perbaikan BBI.

Beberapa waktu lalu, kata dia, beberapa kolam pembenihan ikan ada yang mengalami kerusakan, sehingga perlu diperbaiki agar pembenihannya lebih maksimal di dua BBI yang ada, yakni di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, dan Desa Margorejo, Kecamatan Dawe.

Selama tahun 2015, kata dia, produksi benih dari BBI serta budi daya benih dari rakyat mencapai 1,23 juta ekor.

“Tahun ini diharapkan bisa meningkat lagi, khususnya BBI yang bisa menghasilkan benih ikan lele bersertifikat nasional,” ujarnya.

Mayoritas pembudidaya ikan lele, kata dia, membeli benihnya dari BBI karena kualitasnya diakui secara nasional dan sarana pembenihannya juga memenuhi syarat.

Sementara tingkat produksi ikan air tawar di Kudus selama 2015 tercatat sebanyak 2.067,46 ton.

Kebutuhan benihnya, kata dia, sebagian masih disuplai dari luar daerah, sehingga adanya revitalisasi BBI diharapkan mampu menyuplai benih ikan untuk kebutuhan lokal secara maksimal.

Adapun luas tambak di Kudus mencapai 58 hektare yang didominasi untuk budi daya lele, nila dan beberapa jenis ikan lainnya.

Beberapa tambak ikan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah karena pada tahun 2014 dibangun di Desa Kirig dengan anggaran sebesar Rp1,4 miliar.

Desa lainnya, yakni Desa Temulus di atas lahan 5 hektare serta beberapa desa di Kecamatan Mejobo.

Sementara pada tahun 2012, Pemkab Kudus menganggarkan Rp1,8 miliar yang berasal dari APBD Kudus 2012 Rp1,5 miliar dan APBD Provinsi Rp300 juta.

Bantuan tersebut untuk pembuatan tambak seluas 7,5 hektare, yang tersebar di Desa Kirig, Desa Gulang dan Desa Kesambi (Kecamatan Mejobo), Desa Karangrowo dan Desa Ngemplak (Kecamatan Undaan), dan Desa Bulungcangkring (Kecamatan Jekulo). Pada tahun 2011 bantuan serupa diberikan untuk Desa Bulungcangkring (Kecamatan Jekulo) dan Desa Temulus (Kecamatan Mejobo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya