Selasa, 19 Juni 2012 - 17:06 WIB

Budayawan tolak SIEM di Balekambang

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Sejumlah budayawan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Seni Budaya menggelar aksi di Balaikota Solo. Mereka menggelar aksi menolak perhelatan Solo Internasional Ethnic and Contemporary Music (SIEM) yang diadakan pada 4 hingga 8 Juli mendatang di Taman Balekambang. Seorang Budayawan, Esti Wiyono saat ditemui disela-sela aksi hari ini, Selasa (19/6) mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan jika SIEM dilakukan di Balekambang akan menggangu tanaman dan hewan yang ada disana. Para seniman dan budayawan itu juga menilai, pelaksaan SIEM di Balekambang  menjadi preseden buruk yang tidak sesuai dengan semangat pengembangan kawasan Balekambang.

Menurut Esti, dirinya mencontohkan Rusa yang ada di Tanam Balaikambang, termasuk hewan yang sulit beradaptasi. Jika hewan tersebut dalam waktu 3 hari harus dipindahkan, ditakutkan akan mengalami stress. Selain itu, Esti juga mengkhawatirkan tanaman yang ada di Balaikambang itu. Sebelum menggelar pertemuan dengan Walikota Solo, Joko Widodo, para seniman dan budayan tersebut sempat menggelar aksi ketoprak di halaman Balaikota. Esti mengungkapkan, pihaknya menawarkan beberapa lokasi yang dapat dijadikan venue SIEM tersebut, seperti di Pura Mangkunegaran, Taman Jurug atau Stadion Sriwedari. Dimana lokasi tersebut lebih kondusif  dari Taman Balekambang.

Advertisement

Event tahunan Solo Internasional Ethnic and Contemporary Music (SIEM), 4-8 Juli 2012, akhirnya tak jadi digelar di Taman Balekambang. Beberapa alternatif lokasi menjadi bahan pertimbangan namun belum diputuskan. Hal tersebut disepakati dalam pertemuan antara kalangan seniman, budayawan, pemerhati seni dan budaya serta komunitas peduli lingkungan dengan panitia SIEM dan Walikota Solo, Joko Widodo, di Ruang Rapat Walikota Kompleks Balaikota Solo, Selasa (19/6/2012). Kesepakatan itu membuat panitia penyelenggara pusing. Sebab, perubahan yang sangat drastis itu terjadi hanya dalam waktu sekitar dua pekan dari jadwal dan segala persiapan sudah hampir final. [Espos/SPFM/hen]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif