SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Salah-satu kuliner khas yang selalu tersaji dalam menu berbuka puasa di Kota Semarang setiap bulan Ramadan adalah bubur india.

Bubur dengan resep yang diklaim asli India ini memang unik, dibandingkan layaknya bubur biasanya. Selain namanya yang ada embel-embel India, karya kuliner tersebut merupakan tradisi turun -temurun dari generasi sebelumnya yang disiapkan di Masjid Pekojan, Purwodinatan, Kota Semarang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masjid yang beralamat di Jl. Pekojan No. 1 Kota Semarang, Jawa Tengah berada tidak jauh dari kawasan Pecinan Semarang, yang juga banyak warga keturunan oleh pedagang yang berasal dari jasirah Arab dan Gujarat,  India. Dan sekarang jadi menetap dan tinggal lama di kawasan tersebut. 

Karya kuliner legendaris yang sudah berumur sekitar satu abad ini, memang dibawa oleh tradisi para pedagang dari Gujarat, India yang membuat hidangan bubur, sehingga bubur ini dikenal dengan nama bubur india sampai sekarang.  Tradisi dengan sajian bubur india di masjid itu seperti tak lekang oleh waktu hingga saat ini terus bertahan.

Sedangkan, pembuat atau peracik bubur india juga diturunkan yang saat ini sampai generasi keempat.  Salah-satu pembuat bubur khas ini, Ali Baharun, 61, mengatakan tradisi membuat bubur india ini sejak berdirinya masjid, sekitar satu setengah abad yang lalu. Jadi tradisi menyajikan bubur untuk jamaah dan warga sekitar masih bertahan sampai sekarang. 

“Sekali masak sampai 20 kg beras per hari,  lalu ditambah sayur lodeh,  telur,  jipang,  dan kadang ada gule. Sedangkan rempah, macam-macam, ada kayu manis, jahe, laos, dan serai.  Ini semua sumbangan dari masyarakat, kita hanya melayani dengan membuatnya, “katanya, Rabu (8/5/2019) malam. 

Untuk pembuatan dan mempersiapkan bubur india,  dia dibantu beberapa warga sekitar. Saat ini, masjid mampu menyiapkan 150-200 porsi setiap harinya.  Pihaknya juga memberikan bagi warga yang ingin minta bubur dengan membawa tempat sendiri.

“Untuk proses memasaknya di area  masjid. Dimulai dari habis Dzuhur,  hingga sore. Lalu, disiapkan di teras masjid dengan buah semangka untuk berbuka jamaah,” tambahnya.

Salah satu jemaah, Pras,  mengakui penasaran dengan kuliner khas bubur india di Masjid Pekojan ini sehingga dirinya setiap kali Ramadan menyempatkan untuk berbuka di masjid tersebut. Bubur tersebut berbeda dengan bubur biasanya, ada sayurnya, dan buah semangka juga.

“Rasanya juga enak, dan sedap. Selain itu bisa membuat kenyang untuk sekadar membatalkan puasa,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya