SOLOPOS.COM - Dua orang pegawai TSTJ Solo melakban mulut buaya muara saat evakuasi di Polsek Tangen, Sragen, Jumat (22/11/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Enam petugas dari Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mengambil anak buaya muara yang diamankan di Mapolsek Tangen, Sragen, Jumat (22/11/2019).

Anak buaya betina itu ternyata bukan buaya liar tetapi buaya peliharaan warga yang lepas. Evakuasi buaya tersebut dikoordinasi seorang staf Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta BKSDA Jateng, Wiranto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia datang naik mobil operasional BKSDA bersama dua orang pegawai BKSDA dan tiga orang pegawai TSTJ Solo. Wiranto bertemu dengan Kapolsek Tangen Iptu Zaini.

Musim Durian Wonogiri Sudah Tiba, Saatnya Berburu!

Wiranto sempat meminta penjelasan tentang kronologi penemuan buaya itu kepada Kapolsek dan diteruskan dengan pembuatan berita acara penyerahan satwa yang dilindungi undang-undang tersebut.

Dalam kesempatan itu, Iptu Zaini mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan menjelaskan Polsek Tangen menerima buaya anakan hasil tangkapan warga pada Rabu (20/11/2019) pukul 23.00 WIB.

Zaini mengingat ada empat remaja yang menyerahkan buaya itu malam-malam setelah berhasil menangkapnya di Sungai Gendol wilayah Desa Katelan, Tangen, Sragen.

Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan Ke-13: Big Match City Vs Chelsea!

“Sungainya kering. Buaya itu ditangkap di belakang Rumah Makan Djos Gandos Tangen. Panjangnya 120 cm dan beratnya 12 kg. Para pemuda itu menangkap buaya itu saat mereka mencari walang di sungai. Saat diserahkan ke Polsek mulut buaya itu sudah dilakban agar tidak menggigit,” ujar Zaini.

Zaini sempat mendapat kabar tiga bulan lalu sempat ada warga yang menangkap buaya. Dia mengatakan orang yang menangkap buaya itu kemudian meninggal dunia dan keluarganya takut kemudian mengembalikan buaya itu ke lokasi penemuan semula.

“Nah, saat dikembalikan ke sungai itu kemudian diambil orang untuk dipelihara. Buaya yang ditemukan warga Rabu malam itu ternyata buaya yang sama, yakni yang ditemukan warga tiga bulan lalu. Jadi dugaan awal kalau ada induknya itu sudah terbantahkan,” ujar Zaini.

Tusuk Guru Karena Cinta, Ini Penyebab Siswa SMA Kulonprogo Tahu Rumah Korban

Zaini pun menyelidiki pemelihara buaya itu dan akhirnya diketahui berinisial Hs yang juga warga Katelan. Zaini meminta keterangan Hs dan merekamnya menggunakan video.

Hs yang juga penjual satai ayam mengaku sudah memelihara buaya itu sejak berusia sebulan dan panjangnya baru 50 cm. Kata Hs, buaya itu dibeli di Surabaya seharga Rp1,1 juta.

"Awalnya buaya itu mau diminta lagi tetapi saya tanyakan izinnya. Selama punya izin buaya ini bisa diserahkan tetapi sampai sekarang belum bisa menunjukkan izinnya sehingga kami menghubungi BKSDA,” jelas Zaini.

Kisah Sukarni Beli Mobil dari Hasil Jualan Soto Rp1.000/Mangkok di Sragen

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta BKSDA Jateng, Titi Sudaryanti, menjelaskan tim yang datang ke Tangen itu fokus untuk evakuasi dulu. Dia menjelaskan timnya terdiri atas tiga orang pegawai BKSDA dan tiga orang pegawai TSTJ.

“Informasinya kami tinggal ambil di Polsek Tangen. Info awal juga, buaya itu ditangkap di sungai. Saya meminta Wiranto untuk menanyakan detail riwayat buaya itu. Nanti dari evakuasi itu kemudian dititipkan ke TSTJ Solo yang merupakan lembaga konservasi mitra BKSDA,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya