Selasa, 20 Desember 2011 - 12:35 WIB

Buah lokal atau impor?

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

kompas.com

[SPFM], Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/AC-FTA) yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2010 lalu juga berimbas pada membanjirnya produk buah impor ke dalam negeri.

Advertisement

Peredaran buah impor semakin menjamur di pasar dalam negeri karena para distributor dan pedagang eceren lebih tertarik menjualnya. Selain berharga murah, suplai buah impor sangat berlimpah sehingga tak sulit untuk memasarkannya.

Banjir buah impor tak selamanya berdampak negatif terhadap buah lokal dan pedagang. Dengan kedatangan buah-buahan impor ini, harga beberapa jenis buah lokal justru terkerek naik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (ASSIBSINDO) Kafi Kurnia, posisi tawar buah lokal justru lebih tinggi karena kualitas menentukan harga. Apalagi masyarakat belum tentu memilih buah impor yang lebih murah karena tak sedikit masyarakat Indonesia yang lebih mementingkan kualitas ketimbang harga.

Di Semarang, buah lokal di sejumlah tempat penjualan buah-buahan dan di pasar tradisional diminati masyarakat karena selain harganya yang kadang terjangkau, rasanya juga lebih alami tanpa pengawet. Tapi, bagaimana dengan Anda? Lebih suka buah lokal atau impor?

Advertisement

Mari berbagi di Solo Lifestyle edisi Selasa (20/12) pukul 15.05-16.00 WIB. Pendapat Anda bisa Anda sampaikan melalui SMS 081 226 103 103 atau 0817 444 103. Anda juga bisa gabung lewat telepon di 0271-739 389 dan 739 367. [SPFM/rda]

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif