SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

kompas.com

[SPFM], Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/AC-FTA) yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2010 lalu juga berimbas pada membanjirnya produk buah impor ke dalam negeri.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Peredaran buah impor semakin menjamur di pasar dalam negeri karena para distributor dan pedagang eceren lebih tertarik menjualnya. Selain berharga murah, suplai buah impor sangat berlimpah sehingga tak sulit untuk memasarkannya.

Ekspedisi Mudik 2024

Banjir buah impor tak selamanya berdampak negatif terhadap buah lokal dan pedagang. Dengan kedatangan buah-buahan impor ini, harga beberapa jenis buah lokal justru terkerek naik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (ASSIBSINDO) Kafi Kurnia, posisi tawar buah lokal justru lebih tinggi karena kualitas menentukan harga. Apalagi masyarakat belum tentu memilih buah impor yang lebih murah karena tak sedikit masyarakat Indonesia yang lebih mementingkan kualitas ketimbang harga.

Di Semarang, buah lokal di sejumlah tempat penjualan buah-buahan dan di pasar tradisional diminati masyarakat karena selain harganya yang kadang terjangkau, rasanya juga lebih alami tanpa pengawet. Tapi, bagaimana dengan Anda? Lebih suka buah lokal atau impor?

Mari berbagi di Solo Lifestyle edisi Selasa (20/12) pukul 15.05-16.00 WIB. Pendapat Anda bisa Anda sampaikan melalui SMS 081 226 103 103 atau 0817 444 103. Anda juga bisa gabung lewat telepon di 0271-739 389 dan 739 367. [SPFM/rda]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya