SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sebuah mobil sedang menuju Palestina. Pada atap mobil terdapat kotak besar berisi manisan dan buah-buahan. Dikisahkan, bantuan itu berasal dari anak-anak Indonesia untuk anak-anak di Palestina.
Kisah di atas bukanlah sungguhan, namun sebuah kisah yang dituturkan dalam sebuah gambar. Gambar itulah yang kemudian diwarnai ratusan bocah dalam gelaran Menggambar dan Mewarnai Seribu Anak untuk Palestina (Manisan Palestina) di Solo Square, Minggu (13/6).

Salah satu peserta lomba mewarnai, Alisa, 5, terlihat sibuk menggoreskan krayon ke gambar mobil itu. Ditemani gurunya, Ririn, Alisa berkomentar singkat mengenai apa yang diwarnainya. “Mobil ini mau ke Palestina,” katanya yang kemudian sibuk kembali dengan puluhan krayonnya. Ririn mengaku mengajak anak didiknya di TK Baitur Rahman, Sukoharjo, mengikuti acara ini untuk mengasah kreativitas dan jiwa kompetisi. “Apalagi temanya pas dengan suasana sekarang. Diharap mereka sedikit tahu dan peduli mengenai nasib anak-anak di Palestina. Kita juga sedikit-sedikit menjelaskan bahwa di Palestina ada anak-anak seumuran mereka yang takut sekolah dan tidak bebas seperti di sini,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari ratusan peserta, ada sejumlah anak yang menarik perhatian pengunjung, yaitu mewarnai dengan mata tertutup. Salah satunya, Faizah, 6. Ia terlihat lebih cepat merampungkan tugasnya daripada peserta lainnya. “Ia saya ikutkan pendidikan yang mengasah kemampuan otak tengah Februari lalu. Kini dia lebih percaya diri,” kata ibunda Faizah.
Ketua Komunitas Taman Pendidikan Al Quran (Kompaq) Solo, Abdul Wahab, saat ditemui Espos di lokasi menjelaskan, lomba mewarnai yang bertema Palestina ini agar memberikan pemahaman kepada anak pada usia dini mengenai saudara muslim di Palestina.

“Selama ini kan yang peduli hanya orang dewasa saja. Nah, semoga dengan acara ini, mereka jadi tahu kondisi anak-anak Palestina. Di sini digambarkan Indonesia sedang mengirim buah-buahan untuk anak-anak di Palestina,” paparnya.

Ada sekitar 300 peserta dari TPQ, TK dan SDI se-Solo dan sekitarnya yang mengikuti acara ini. Selain menggambar dan mewarnai, belasan anak mengikuti lomba dai cilik. Materi yang disampaikan pun tidak berbeda dengan menggambar dan mewarnai, yaitu mengenai kondisi anak di Palestina. “Ini untuk menampung semua potensi anak. Ada anak yang vokal namun tidak suka menggambar, kita salurkan minatnya di sini. Tak ketinggalan selalu kami sajikan yaitu ustad mendongeng,” katanya.

Pemenang lomba mewarnai yaitu Ahya Kusuma dari TK cemara 2, peringkat kedua Sabira dari TK Al Khoiriyah dan ketiga Rimbang dari TK Al Khoiriyah. Sedang lomba dai cilik dimenangkan oleh uswatun dari TPQ Al Amin, dan juara kedua Khanza dari SDII Nurul.

m86

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya