Foto Ilustrasi Pedagang Buah
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe
SLEMAN-Fakultas Kedokteran (FK) UGM mengakui pernah melakukan uji laboratorium mengenai buah yang mengandung formalin tetapi hasil tersebut tidak dapat menjadi patokan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ahli farmakologi dan toksikologi Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Iwan Dwiprahasto mengatakan buah yang diujikan hanya berupa sample. Disamping itu, inisiatif melakukan uji laboratorium bukan dari FK UGM.
“Sekitar tahun 2009-2010, ada orang awam yang curiga dengan buah-buah yang ada di sekeliling. Dia bawa ke kami beberapa buah lalu kami uji,” jelasnya kepada Harian Jogja, Rabu (15/5).
Dari uji laboratorium tersebut ditemukan jika sebagian buah yang dibawa mengandung formalin. Kadar formalin yang ada pada buah tersebut bervariatif.
Meski terbukti sebagian buah tersebut positif mengandung formalin, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM ini menuturkan hasil laboratorium tidak dapat membuktikan apapun. Pasalnya kasus tersebut bukan sebuah studi sehingga tidak dapat digeneralisasi.
Di satu sisi, FK UGM tidak mengetahui tujuan utama orang yang ingin mengujikan buah-buahan tersebut. Sekadar ingin membuktikan atau memiliki tendensi lain.
“Kami memang diminta menguji, tetapi kami tidak kenal. Jadi kami tidak bisa percaya 100 persen. Misal dari mana buah itu, jangan-jangan hanya sensasional dengan membuat sendiri buah berformalin,” ungkapnya.
Ditanya mengenai semakin banyaknya temuan buah berformalin dan sikap FK UGM, Iwan menuturkan sementara waktu fakultas tersebut belum meneliti buah berformalin. Menurutnya ada banyak kajian lain yang lebih penting dilakukan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
