SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika NS)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika NS)

JOGJA—Paskapemberitaan buah berfomalin merebak, Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) DIY ‘kebanjiran’ permintaan cek laboratorium bahan konsumsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BLK DIY, Muhammad Taufik mengatakan sejak Harian Jogja memberitakan mengenai temuan buah berfomalin pada akhir April 2013, permintaan pemeriksaan laboratorium dari masyarakat untuk buah impor maupun lokal terus berdatangan.

“Biasanya permintaan ini dari masyarakat yang memang pengkonsumsi buah. Mereka datang dengan membawa buah atau sample sendiri. Mereka ingin tahu apakah toko atau pedagang langganan mereka bebas dari praktik buah berformalin,” kata dia kepada Harian Jogja Jumat (31/5).

Menurutnya pada Mei 2013 ini saja, permintaan cek lab untuk buah mencapai 20 orang. Sementara di bulan sebelumnya tidak mencapai 10 orang. Alhasil BLK DIY yang biasanya cukup mengoperasikan 1 unit alat kini bertambah menjadi 2 unit alat.

Selain permintaan penelitian untuk buah, masyarakat awam, rumah sakit dan perusahaan juga tertarik memeriksakan kualitas air minum. Baik dari air pam maupun air sumur. Sebab masyarakat khawatir air yang mereka konsumsi mengandung bakteri e-coli atau bakteri yang lain.

“Semua ini menunjukan sisi positif. Kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk melindungi kesehatan tubuh dengan melakukan upaya prefentif,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya