SOLOPOS.COM - Foto Apel Impor JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Apel Impor
JIBI/Harian Jogja/Antara

BANTUL—Merebaknya buah formalin di DIY belum disikapi dengan tindakan represif oleh Pemkab Bantul. Pemkab melalui Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) lebih memilih mengedepankan langkah preventif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga kemarin, belum ada kegiatan menyangkut operasi pasar untuk tujuan menekan peredaran buah berformalin itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala BKP3 Bantul Pulung Haryadi saat dihubungi Harian Jogja di sela-sela mengikuti kegiatan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/5) menyatakan langkah preventif lebih dipilih untuk menyikapi peredaran buah berformalin yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat itu.

Pulung mengaku secara rutin pihaknya telah mengawasi kualitas buah segar yang beredar di pasaran untuk tujuan melindungi kesehatan masyarakat.

Ia juga mengklaim rutin melakukan uji laboratorium terhadap buah dan sayuran yang dijual di sejumlah pasar.

“Kami juga mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang keamanan pangan segar dengan menggerakkan tenaga penyuluh di lapangan di tiap kecamatan,” ujar Pulung melalui pesan tertulis kepada Harian Jogja.

Terkait uji laboratirium beberapa jenis buah yang dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) DIY, beberapa waktu lalu, Pulung belum berani mengungkapkan data hasil uji, karena sampai sekarang hasilnya juga belum diterima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya