SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Salak (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto Ilustrasi Salak
JIBI/Harian Jogja/Antara

JOGJA – Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pemerintah (BPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak bereaksi terkait adanya temuan buah lokal berformalin.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Bahkan, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pemerintah DIY Asikin Chalifah malah menganggap hasil pengujian Balai Laboratorium Kesehatan atas empat buah lokal berformalin belum layak disimpulkan.

Asikin beralasan, kunci dari analisis pengujian adalah bagaimana cara pengambilan sampel yang diujikan dan harus ada uji pembandingnya, yaitu buah yang dipetik langsung dari pohon.

Hasil konfirmasi BKPP Pemerintah DIY ke BLK, kata Asikin sampel yang dibawa Harian Jogja hanya satu saja dan tidak ada uji pembandingnya.

“Berarti belum bisa disimpulkan,”ujar Asikin dalam rilis yang dikirim ke Harian Jogja, Selasa (14/5).

Asikin menjelaskan menurut standar riset, lanjutnya, sampel yang bisa disimpulkan adalah sebanyak 50-60 sampel.

Padahal dalam pemberitaan Harian Jogja edisi Senin (14/5), hanya memaparkan hasil dari pengujian yang dilakukan BLK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya