SOLOPOS.COM - MISTERI -- Eka Valentina Wulandari, 25, guru SD yang tewas akibat aksi pembakaran mobil dinas Kepala Bapermas Grobogan. Foto ini diambil dari akun Facebook-nya. Motif apa di balik aksi pembakaran mobil itu masih menjadi misteri. (Repro)

Grobogan (Solopos.com) – Eka Valentina Wulandari, 25, guru SDN 4 Boloh, Kecamatan Toroh, Grobogan, akhirnya meninggal dunia setelah dirawat selama 19 hari akibat luka bakar yang dideritanya.

MISTERI -- Eka Valentina Wulandari, 25, guru SD yang tewas akibat aksi pembakaran mobil dinas Kepala Bapermas Grobogan. Foto ini diambil dari akun Facebook-nya. Motif apa di balik aksi pembakaran mobil itu masih menjadi misteri. (Repro)

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Eka sempat menjadi pusat perhatian akibat aksinya mencoba membakar mobil dinas Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Grobogan, Drs Sanyoto, 5 Mei lalu. Saat itu, dirinya justru ikut terjilat api dan mengalami luka bakar parah sehingga harus dirawat di RS St Elizabeth Semarang. Eka meninggal Selasa (24/5) kemarin.

Ucapan turut berduka cita disertai doa, memenuhi akun facebook VaLent Nya Beiby milik Eka Valentina Wulandari, 25, guru SDN 4 Boloh, Kecamatan Toroh yang meninggal, Selasa (24/5) pagi, di RS Elizabeth Semarang akibat luka bakar yang dideritanya.

Lulusan IKIP PGRI Semarang angkatan 2006 ini belum pernah sadar sejak dirujuk dari RS Yakkum Purwodadi ke RS Elizabeth, Kamis (5/5) lalu. Eka yang menderita luka bakar 90 persen atau hampir seluruh tubuhnya, belum pernah sadar selama menempati ruang ICU Elizabeth Semarang.

“Sebenarnya dalam waktu dekat Eka akan menjalani operasi lanjutan atas luka bakar yang dideritanya. Kondisi luka bakarnya dari informasi yang saya terima sudah membaik. Namun kondisinya semakin menurun hingga akhirnya meninggal, Selasa (24/5) pagi,” tutur Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Toroh, Djoko Suprijanto saat melayat di rumah orangtua Eka Valentina di Dusun Gendingan RT 9, RW XI, Desa Depok, Kecamatan Toroh.

Menurut Djoko, Eka yang menjadi PNS sejak dua tahun lalu selama menjadi guru wiyata bakti menjalankan tugasnya dengan baik. Demikian juga setelah diangkat menjadi guru PNS, Eka juga selalu menjalaninya dengan ikhlas.

Kini hanya suasana duka yang terlihat di rumah orangtua bu guru SD tersebut. Rekan kerja, teman, keluarga dan saudara terlihat begitu kehilangan. Karangan bunga juga datang dari Kapolres Grobogan, mengingat Eka adalah istri dari seorang anggota Polisi.

Tak ada pelepasan dari pejabat Pemkab meski Eka adalah seorang PNS, hanya Kepala UPT Dinas Pendidikan saja yang memberikan sambutan. Kini jazad Eka Valentina sudah dimakamkan di Pemakaman Desa Depok, Toroh. Namun entah sampai kapan masyarakat akan terus memperbincangkan kematian Eka Valentina yang menghebohkan karena diduga memiliki hubungan pribadi dengan Kepala Bapermas Sanyoto. Hanya Tuhan yang tahu…..

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya