SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

SOLO—Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Solo menargetkan 450 unit pembiayan rumah bersubsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Bank BTN juga bekerja sama dengan sejumlah pengembang untuk menyukseskan program pembiayaan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pimpinan BTN Syariah Cabang Solo, RR Anggarani mengatakan pihaknya menyediakan plafon pembiayaan sekitar Rp35 miliar untuk program itu. Uang muka yang harus dibayarkan pembeli minimal 10% dari total harga rumah.

“Harga rumah bersubsdi sekitar Rp88 juta. Pembeli harus membayar sekitar Rp8,8 juta kemudian sisanya sekitar Rp79,2 juta dibayar melalui pembiayaan bank,” jelasnya saat dihubungi solopos.com, Rabu (2/1/2013).

Pihaknya mengaku kendala yang dihadapi dalam menyalurkan pembiayaan kepemilikan rumah adalah perubahan aturan teknis dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) selama 2012. Anggarani berharap di tahun 2013 ini tidak ada perubahan aturan yang sifnifikan terkait dengan penyaluran FLPP. Pasalnya, perubahan aturan baik itu petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan akan mempengaruhi bank dalam penyaluran pembiayaan perumahan. Hal itu juga terjadi di BTN Syariah. Sehingga pada 2012, BTN Syariah hanya mampu membiayai perumahan FLPP sebanyak 227 unit.

“Seperti tahun 2012 lalu aturan FLPP berganti beberapa kali. Akibatnya baru efektif diterapkan mulai bulan Juni,” ungkapnya.

Supaya target tahun 2013 tercapai, BTN Syariah Cabang Solo juga terus menggandeng berbagai mitra yaitu dengan melakukan sosialisasi ke berbagai instansi. Apalagi saat ini bagi masyarakat yang belum memiliki rumah dan kesulitan untuk membayar uang uang muka. Mereka biasanya mencari solusi lewat Jamsostek dan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum-PNS). Pekerja swasta misalnya bisa difasilitasi dengan Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) Jamsostek. Sedangkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa mendapatkan bantuan uang muka pembelian rumah dari Bapertarum-PNS.

Anggarani berharap pada tahun ini ada kerjasama dengan pihak pengembang untuk menyediakan pasokan rumah subsidi. Bank sebagai fasilitator juga tidak dapat bekerja sendiri dalam menggaet calon nasabah.

“Bank kan tidak bisa berdiri sendiri. Untuk menyalurkan pembiayaan perumahan melalui FLPP ini perlu didukung dengan ketersediaan rumah dari para pengembang,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya